19. Believe.

1K 198 17
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Yeonjun saat ini sedang berdiri di hadapan anak-anak yang ingin bergabung ke organisasi.

Rata sih, ada perempuan, ada juga laki-laki, Sani kemarin sudah berkata kalau pasti kebanyakan perempuan yang daftar ketika melihat muka Yeonjun, padahal kenyataannya tidak sama sekali.

Tapi bisa saja laki-laki yang daftar juga berencana untuk mendekati Yeonjun, saingan mereka dengan para perempuan yang lainnya.

"Pastikan mereka masuk kesini memang niat, bukan untuk numpang terkenal aja," ucap Yeonjun ke para anggotanya yang cuma bisa menganggukkan kepalanya.

Mereka menurut saja dengan apa yang dikatakan oleh Yeonjun, lagipula ada banyak sekali proker yang mereka kerjakan termasuk di agenda hari ini.

Dimana mereka akan mewawancarai para calon anggota baru mereka, Yeonjun tidak akan ikut memberikan pertanyaan ke mereka, dia memilih untuk melihat saja.

"Kalau menerima karena cantik gak masalah kan."

"Apa katamu?" tanya Yeonjun saat mendengar ucapan anggotanya tadi.

Para cowok disebelahnya itu hanya cengengesan, lagipula kapan lagi bisa melihat ada mahasiswa cantik bergabung dengan mereka.

"Yeonjun mah gak bakalan tertarik, orang pacarnya aja sudah cantik."

"Benar juga, pacarnya yang kita lihat di restoran saat itu kan?" sahut yang lain mengingat cowok yang bersama Yeonjun saat itu.

Sani yang mendengar itu melirik kearah Yeonjun yang tidak memberikan respon sama sekali.

"Eh benar pacarmu kan?"

"Kalau bukan kenapa?"

"Ya, minta nomornya-"

"Tidak akan pernah kuberikan," balas Yeonjun langsung memotong perkataan cowok di sebelahnya.

Soobin itu hanya miliknya, tidak akan dia biarkan ada orang yang mendekati Soobin selain dirinya.

"Posesif," balas Sani yang membuat Yeonjun mendengus.

Terserah, lagipula dia bukan hanya posesif, tapi sudah terobsesi dengan Soobin.

Kebetulan karena yang mendaftar cukup banyak, mereka jadi memilih lokasi wawancaranya bukan di gedung fakultasnya, tapi di taman.

Cuaca juga sangat mendukung, tidak panas sama sekali, jadi gak bakalan ada yang mengeluh jika berlama-lama di taman.

"Eh, itu pacarmu bukan?"

Perkataan Sani berhasil membuat anak-anak yang lain termasuk Yeonjun menoleh kearah yang sedang ditunjuk oleh Sani barusan.

Para calon anggota organisasi yang juga mendengar perkataan dari kakak tingkat mereka itu ikut melirik kearah yang sedang diperhatikan oleh banyak kakak tingkatnya.

Dan mereka melihat ada beberapa anak-anak kecil beserta perawatnya disana.

Mungkin anak-anak daycare yang lokasinya di sebelah kampus mereka itu sedang jalan-jalan ke taman mengingat taman kampus mereka itu memang dibuka untuk umum jadi siapapun boleh berada disini.

Lalu mereka terfokus ke seorang laki-laki yang sedikit menunduk agar bisa berjalan beriringan dengan anak-anak di sekitarnya.

Di antara perawat yang lain, cuma laki-laki itu yang paling enak untuk diperhatikan.

Dan jelas tentu saja itu Soobin, muka imut dari laki-laki itu memang membutakan banyak orang.

Kalau anak-anak cewek di organisasi sih sudah pada kesal duluan, soalnya Soobin itu sudah bagaikan musuh terbesar mereka akibat mencuri Yeonjun dari mereka.

Mine! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang