22. Morning.

956 178 25
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Sebenarnya apakah Soobin saat ini sedang bermimpi? Karena dia merasa kejadian semalam itu benar-benar cukup gila untuk kembali diingat.

Dia benar-benar berakhir dengan Yeonjun? Dengan adik iparnya sendiri? Soobin yang mengingat hal itu cuma bisa mengusap kasar mukanya.

Lalu dia menoleh kearah sebelahnya, ada Yeonjun yang sedang tertidur, baiklah kejadian kemarin malam bukanlah mimpi sama sekali.

Dia dan Yeonjun memang resmi berpacaran dari kemarin.

Namun mereka tidak melakukan apapun, hanya tidur bersama saja tidak ada hal yang lebih, buktinya Soobin masih menggunakan pakaian tidurnya dengan lengkap begitu juga dengan Yeonjun yang sengaja Soobin pinjamkan pakaian miliknya.

Lagipula Yeonjun kan memang sengaja pergi dari rumah orang tuanya untuk ke rumah dirinya dan menyatakan perasaannya ke Soobin.

Effort dari Yeonjun untuknya benar-benar gila ya, Soobin tersenyum ketika mengingat hal itu.

Dia lalu merubah posisi tidurannya ke posisi duduk, lalu matanya kembali menoleh kearah Yeonjun.

Sial, Soobin sepertinya gila karena senyum-senyum sendiri hanya karena melihat Yeonjun di sebelahnya.

Tampaknya dia memang semudah itu melupakan tentang suaminya dan menemukan cinta yang baru, walaupun cintanya itu berakhir ke adik dari suaminya itu.

Soobin menghela nafasnya sambil mengusap pelan rambut Yeonjun yang sudah menjadi pacarnya itu.

Namun sepertinya usapan tersebut menganggu tidur Yeonjun ya? Buktinya laki-laki itu tanpa membuka kedua matanya malah menarik tangan Soobin agar kembali tidur di sebelahnya.

"Hei."

"Masih terlalu pagi, kakak mau kemana?" tanya Yeonjun dengan suara seraknya masih tidak berniat membuka matanya.

Soobin melirik kearah jam dinding di kamar ini, ya memang masih terlalu dini sih untuk bangun, baru juga jam 5 pagi.

Dia kerja juga jam 8, masih ada banyak waktu untuk siap-siap.

Membuat sarapan juga tidak membutuhkan waktu yang lama.

Muka Soobin memerah ketika merasakan tangan Yeonjun yang memeluk pinggangnya saat ini, masalahnya kalau hanya meluk sih tidak masalah, tapi tangannya itu juga mengusap-usap tubuhnya, Soobin merasa malu sendiri.

"Tanganmu, Yeonjun."

"Apa yang salah coba?"

"Jangan berbuat mesum di pagi hari, Yeonjun."

Yeonjun akhirnya tidak bisa menahan tawanya, dia langsung tertawa saat itu juga sambil membuka kedua matanya.

Matanya itu langsung bertatapan langsung dengan mata Soobin.

Walaupun kondisi di kamar kali ini gelap, Yeonjun bisa melihat muka Soobin terlihat merona saat ini.

Hubungan mereka tampak tidak ada canggung-canggungnya ya, padahal mereka baru berpacaran kemarin malam.

Apakah Soobin sudah melupakan kenangan bersama kakaknya secepat itu?

Ya sebenarnya Yeonjun tidak peduli sih, lagipula diakan memang berharap jika Soobin tidak pernah mengingat kenangan itu lagi.

Karena Yeonjun akan membuat Soobin hanya mengingat dirinya saja, itu hal yang paling penting.

Dirinya sudah berhasil membuat Soobin menjadi miliknya, lalu laki-laki itu juga sudah jatuh dengan mudahnya ke dirinya.

Mine! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang