7. Meet.

1.2K 214 61
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, jangan lupa komen.

***
Sehabis dari acara pelantikan dirinya menjadi seorang ketua organisasi, Yeonjun memilih untuk mengajak semua para anggota organisasi untuk makan-makan di sebuah restoran yang tidak jauh dari kampus mereka.

Sekalian makan malam tentunya, tangan Yeonjun juga sudah tidak menggunakan gips lagi, bahkan lebam di mukanya juga sudah mulai memudar.

Walaupun dari perkataan sekitarnya, muka Yeonjun pas lebam malah tampak menarik, orang-orang aneh.

Restoran yang mereka pilih memang cukup besar jadi semua anggota organisasi bisa duduk di bangku yang ada disana.

Yeonjun memilih untuk duduk sambil membuka buku menu yang ada di hadapannya, lalu ada Sani juga yang duduk disebelahnya, cowok itu juga merupakan anggota organisasi juga walaupun dia di bagian dokumentasi.

Tapi karena mereka satu jurusan bahkan satu kelas, maka Yeonjun cukup akrab sama laki-laki itu.

"Ini bebas mau pilih apa?" tanya Sani yang hanya dibalas dengan anggukkan oleh Yeonjun.

Dia tidak mempermasalahkan apa yang akan dipesan oleh para anggotanya, lagipula uangnya tidak akan berkurang jika hanya untuk traktir mereka makan malam kali ini.

Yeonjun memperhatikan pelayan yang berdiri tidak jauh darinya yang matanya terlihat sesekali curi pandang ke Yeonjun, hal yang biasa terjadi, namun apakah Yeonjun peduli? Tentunya tidak.

Pelayan itu sangat tidak menarik bagi Yeonjun, dibandingkan dengan Soobin mungkin sangat-sangat jauh, tidak bisa dibandingkan sama sekali.

"Pesan apa?"

"Samakan seperti pesananmu tadi," balas Yeonjun ketika mendengar pertanyaan Sani.

Sani langsung memesankan makanan punya Yeonjun, lalu Yeonjun melihat para anggotanya itu pada sibuk satu sama lain, masih membahas tentang pelantikan yang terjadi tadi.

Mereka juga sudah siap untuk merekrut anggota baru mengingat anggota organisasi mereka berkurang setelah ditinggal oleh para senior mereka yang sudah lulus itu.

Makanya Yeonjun yang sekarang menjabat sebagai ketua.

"Kamu harus tau."

"Soal apa?"

"Tentang anak-anak lah, mereka merencanakan untuk membuatkan pesta ulang tahun untukmu."

Yeonjun hanya tersenyum miring, apakah dia anak kecil kah sampai harus dibuatkan pesta ulang tahun begitu?

Lagipula dia tidak tertarik dengan pesta, dia bahkan gak peduli sama ulang tahunnya sama sekali.

"Bukankah mereka akan marah jika kamu membocorkan rencana itu?"

"Tidak peduli sih," balas Sani dengan cepat tidak memperdulikan pertanyaan dari Yeonjun tadi.

Lagipula dia hanya mau cerita saja, soalnya dia tau kalau Yeonjun tidak terlalu senang dengan kejutan seperti itu.

"Bukankah cowok yang sedang makan sendirian disana tampak imut?"

"Anak kampus mana ya?"

"Kampus kita?"

"Sepertinya bukan, anak kampus lain kali."

Yeonjun tidak hanya fokus melihat handphonenya, dia sedang berbalas pesan dengan Soobin, kakak iparnya itu benar-benar akan berakhir dengan dirinya.

"Minta nomornya cepat."

"Gila kali? Bisa-bisa dianggap aneh kalau tiba-tiba minta nomor."

Sani hanya menggelengkan kepalanya ketika mendengar ocehan dari para anggotanya yang lain.

Mine! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang