36. Orphanage.

1K 165 6
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Setelah trimester pertama berakhir, memasuki trimester kedua, Soobin akhirnya senang ketika tau pacarnya itu memilih untuk tinggal dengan dirinya.

Kalau kata pacarnya ataupun mama pacarnya itu, Soobin tidak boleh sendirian begitu saja apalagi dalam kondisi hamil seperti itu.

Seperti sekarang, Soobin sedang mengajak jalan-jalan bersama pacarnya itu di mall.

Dia tiba-tiba ingin pergi ke mall, lalu pacarnya juga memiliki waktu yang senggang, jadi tidak ada alasan untuk menolak keinginan dari Soobin.

Lengan Yeonjun dipeluk dengan erat oleh tangan Soobin yang memperhatikan toko-toko di sekitarnya.

"Tidak mau mampir kesana?" tanya Yeonjun menunjuk kearah toko pakaian bayi yang tampak menggoda untuk dikunjungi oleh mereka berdua, lebih jelasnya sih Soobin.

Soobin menggelengkan kepalanya, dia menguatkan dirinya, dia bisa kesana nanti, lagipula usia kandungannya baru memasuki 18 minggu.

"Terlalu dini tau, lagipula kita bahkan belum sempat tau anak kita nanti laki-laki atau perempuan."

"Kita bisa membeli kedua pakaian tersebut-"

"Jangan berkata macam-macam tuan Choi Yeonjun, hentikan tingkah boros mu itu," balas Soobin yang langsung memotong ucapan pacarnya.

Yeonjun hanya memutarkan kedua bola matanya, sudahlah dia serahkan urusan pakaian ke pacarnya aja.

Sebenarnya dia itu mau bertanya tentang pakaian anak Soobin yang sebelumnya, dia tau kalau Soobin sudah membeli pakaian bayinya.

Tapi menanyakan hal itu akan memperpanjang masalah saja, jadi enakan juga pura-pura tidak tau kondisi tersebut.

Lalu mata Soobin melihat sebuah toko yang menjual es krim, kakinya langsung berhenti saat itu juga membuat Yeonjun juga menghentikan jalannya itu.

"Lihat, kamu tau tidak apa yang sedang ramai disana? Ayo lihat."

"Bukankah kakak tinggal berkata, belikan aku eskrim?"

Soobin cemberut, dia itu sedang basa-basi tau, eh malah langsung dipatahkan begitu saja oleh pacarnya.

Yeonjun lalu berjalan menuju kearah lain, bukan kearah toko eskrim yang diinginkan oleh Soobin tadi.

"Hei, arah tokonya disana."

"Aku tau."

Soobin mengernyitkan alisnya, dia tidak tau apa yang ingin dilakukan oleh yang lebih muda darinya itu.

Sampai Soobin bisa melihat bangku yang ada disana.

"Duduk, aku akan beli eskrim yang kakak inginkan, kakak gak lihat antriannya sepanjang itu?"

Soobin kembali melihat ke antrian toko eskrim yang sangat panjang itu, benar juga sih, kaki Soobin pasti akan terasa sangat pegal jika ikut mengantri eskrim tadi.

"Terima kasih-"

"Nanti aja, eskrimnya saja belum aku dapatkan."

Soobin tertawa kecil sambil melihat Yeonjun yang mulai ikutan berburu eskrim dengan antrian sepanjang itu.

Setelah pacarnya pergi, Soobin memilih memperhatikan kakinya yang masih tampak seperti biasa saja, walaupun dia tau kakinya pasti akan membengkak nanti.

Efek hamil, lagipula dia juga sadar jika pipinya bahkan jauh lebih besar dari sebelumnya.

Kalau bertanya ke Yeonjun, pacarnya itu selalu berkata tidak ada yang berubah sama sekali dari dirinya, bohong.

Mine! -yeonbin✔Where stories live. Discover now