23. Dejavu.

895 176 7
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Yeonjun datang ke kampus seperti biasa, walaupun aslinya dia bermasalah dengan orang tuanya.

Namun dia tau orang tuanya itu tidak akan semudah itu membuat dirinya berakhir dengan Soobin secara mudah.

Tapi untuk fokus kali ini, Yeonjun tidak terlalu memikirkan soal orang tuanya sih, dia masih terbawa euphoria karena berakhir bisa pacaran dengan Soobin.

Dirinya bisa membuktikan kalau cinta pertama itu memang wajib di kejar, bukan dilupakan begitu saja walaupun dia harus melakukan banyak hal juga demi mendapatkan Soobin.

Soobin sudah berada di pelukannya, maka dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan tersebut, terlebih dengan Soobin yang tampak tidak canggung kepadanya bahkan memberikan sesuatu yang membuat Yeonjun cukup kaget.

Apakah efek dia pacaran sama seseorang yang pernah menikah, jadi ini sedikit mengejutkan ya?

Dia pikir Soobin itu tipikal orang yang akan malu-malu jika berhadapan dengan Yeonjun, bahkan gak akan pernah berakhir mention ke hubungan dewasa.

Tapi sayangnya semua yang dipikirkan oleh Yeonjun sia-sia saja, soalnya Soobin itu jauh lebih dewasa darinya, dia harus mengakui hal itu.

Namun buat apa juga memikirkan hal yang harusnya menjadi keuntungan bagi Yeonjun.

Harusnya dia beruntung punya pacar yang bisa diajak begituan tanpa dipaksa sama sekali.

"Kesambet tau rasa kamu."

Yeonjun mendengus saat mendengar ucapan dari Sani yang baru saja sampai di kelas.

Laki-laki itu meletakkan tasnya lalu mengeluarkan handphonenya sambil menoleh ke Yeonjun yang sibuk dengan handphonenya juga.

"Aku baru tau kejadian kecelakaan dua minggu yang lalu itu korbannya adalah tantemu."

"Oh, kecelakaan yang tidak jauh dari arah apartemenmu itu?" balas Yeonjun yang membuat Sani mengangguk.

Yeonjun jelas tau jika arah apartemen Sani ada disana, karena dia pernah ke apartemen cowok di sebelahnya itu ketika mereka mendapatkan tugas dan itu berkelompok.

Saat itu rata-rata dari mereka ingin mengerjakan di rumah Yeonjun, tapi Yeonjun tidak berniat untuk mengajak mereka melakukan hal itu dirumahnya, makanya Sani akhirnya berinisiatif menawarkan diri untuk mengerjakan tugasnya di apartemennya saja.

"Bagaimana kondisi tantemu? Dia selamat bukan?"

"Begitulah," balas Yeonjun yang aslinya tidak peduli sama sekali dengan kondisi tantenya itu.

Dia malah senang tantenya terlibat dalam kecelakaan saat itu.

"Serius?"

"Dia hanya tidak bisa berjalan lagi saja," sahut Yeonjun yang membuat Sani melongo.

Temannya itu memberikan jawaban yang terdengar seperti biasa saja, tidak ada rasa kasihan begitu dengan tantenya?

"Maksudmu kakinya lumpuh?"

"Benar, lagipula aku tidak bisa kasihan dengannya, dia sendiri yang membuat dirinya berakhir seperti itu, kalau dia tidak ngebut di jalan, pastinya dia akan selamat bukan?" balas Yeonjun yang sadar jika Sani tampak terkejut dengan ucapannya yang tampak tidak berperasaan itu.

Lagipula tantenya menyakiti Soobin, maka rasakan saja karma yang lebih sakit dari apa yang dirasakan oleh Soobin.

Kakaknya yang bodoh itu jelas pasti tidak pernah tau cara mengatasi hal itu, buktinya selama menikah apakah kakaknya berhasil membuat orang tuanya suka dengan Soobin? Jawabannya adalah tidak.

Mine! -yeonbin✔Where stories live. Discover now