10. Mother.

980 190 38
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Aktivitas yang dilakukan ya tentu saja kuliah, walaupun ada beban lain yang harus dia tanggung karena dia sudah menjadi ketua organisasi yang tidak dia minati sama sekali.

Dia gabung juga karena iseng, entah kenapa ujungnya dia malah berhasil menjadi ketua, kalau kata beberapa orang, Yeonjun juga harus memanfaatkan mukanya untuk hal tersebut, dia tidak terlalu mengerti.

Dari dulu dia sudah dididik agar bisa menjadi juara selama di sekolah, jadi tidak ada waktu memikirkan hal-hal yang tidak berguna bagi Yeonjun.

Sampai dia bertemu dengan Soobin, dia akhirnya tau kalau di satu sisi dia juga harus mengembangkan perasaan cintanya namun sayang sekali cintanya datang ke orang yang salah yaitu kakak iparnya sendiri.

Pada awalnya Yeonjun masih menepis perasaan tersebut, dia berpikir mungkin itu hanya perasaan yang hanya sekali lewat saja.

Namun ternyata perasaannya itu serius, ketika kakaknya menikah, Yeonjun bahkan hampir ingin menyatakan perasaannya ke Soobin, namun batal karena dia masih menahan dirinya.

Dia gak mungkin mengatakan hal itu, pertama dia akan dianggap aneh oleh Soobin.

Kedua, dia pasti akan dimarahi oleh orang tuanya yang tidak menyukai Soobin dari awal.

Ketiga, dia akan bermasalah dengan kakak kandungnya sendiri karena menyukai Soobin, tapi sebenarnya Yeonjun juga tidak terlalu memperdulikan reaksi kakaknya sih.

Mengingat dia dengan kakaknya tidak terlalu dekat, ketika ada acara kumpul keluarga saja, Yeonjun hanya bisa melihat kakaknya yang menjadi kebanggaan bagi keluarganya, berbeda dengannya yang hanya menyimak hal tersebut dari sudut rumahnya.

Walaupun dia pintar, tapi dia tidak pandai untuk berkomunikasi dengan orang-orang.

Yeonjun tidak iri dengan kakaknya, dia malah bersyukur punya kakak seperti itu mengingat dia malas untuk berinteraksi langsung dengan orang.

Namun dia hanya iri bagaimana kakaknya bisa mendapatkan Soobin, dia hanya iri di bagian itu saja.

Jangan berpikir jika Yeonjun senang ketika dia menjadi pewaris tunggal perusahaan papanya, Yeonjun dari awal saja sudah berniat, mana mungkin dia tiba-tiba berubah senang.

Dia hanya senang ketika kakaknya meninggal dan meninggalkan Soobin sendirian, dia senang di bagian itu saja, artinya dia bisa mendapatkan Soobin tanpa perlu melihat kakaknya itu lagi, walaupun Yeonjun akui dia sangat gila merencanakan hal tersebut.

Tapi dia tidak menyesal juga, kakaknya terlalu kurang untuk mendapatkan Soobin, yang pantas mendapatkan kakak iparnya itu adalah Yeonjun.

Yeonjun lalu menatap kearah foto yang ada di laci nakas di kamarnya yang sengaja dia kunci agar tidak dibuka sembarangan oleh mamanya atau pelayan di rumahnya.

Tangannya memegang foto dia dan Soobin yang di lakukan ketika mereka di arcade saat itu, dia bisa melihat Soobin yang tersenyum manis disana, tidak ada raut sedih di muka Soobin.

Jangan lupakan di akhir foto, Soobin mencium pipinya, itu hal yang disukai oleh Yeonjun.

Dia kembali menyimpan foto tersebut, dia harus segera bersiap untuk pergi ke kampus.

Yeonjun meraih tasnya dan segera keluar dari kamar.

"Yeonjun pulang jam berapa hari ini?"

Mata Yeonjun melirik kearah mamanya yang sedang duduk dengan tenang di sofa ruang tamu sambil memegang majalah di tangannya.

Mine! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang