27. Threat.

931 173 5
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Sudah satu bulan hubungan Yeonjun dan Soobin berlangsung, mereka tidak mendapatkan halangan yang berarti di hubungannya itu.

Tidak ada hal yang aneh terjadi, tidak ada juga ancaman yang muncul kepada Soobin, berbeda sekali ketika dia masih pacaran dengan kakak Yeonjun saat itu.

Seminggu itu selalu ada beberapa kali ancaman yang datang kepadanya, Soobin heran mengapa dirinya masih bisa bertahan ya selama ini?

Mungkin karena sifatnya yang tidak enakan itu membuat dia tidak bisa dengan mudah meninggalkan suaminya dulu, ya mau bagaimanapun Soobin walaupun saat itu terpaksa membuka hatinya buat suaminya, tetap saja ujungnya dia berakhir ketergantungan dengan suaminya itu.

Makanya saat suaminya meninggal, dirinya langsung lumayan frustasi memikirkan masa depannya yang berakhir menjadi sendiri lagi.

Sebelum adik suaminya datang dan membuat kehidupan Soobin jauh lebih baik dari sebelumnya.

Bisa dikatakan sih, Soobin lebih menikmati masa percintaannya dengan Yeonjun, dibandingkan dengan suaminya saat itu, apa karena saat itu dia terpaksa menerima kehadiran suaminya di kehidupannya ya? Makanya dia seperti tidak terlalu senang dengan hubungannya.

Setelah dipikir-pikir Soobin lumayan jahat juga.

Tapi sebenarnya Soobin juga bertanya-tanya tentang apa yang membuat orang tua pacarnya itu bisa dengan mudah menerimanya tidak seperti saat dia pacaran dengan suaminya saat itu.

Mereka seolah-olah selalu tidak mau berhubungan dengan Soobin, menatapnya saja mereka tampak enggan.

"Kamu mengatakan apa sih ke orang tuamu? Aku masih penasaran," tanya Soobin sambil menarik tangan pacarnya itu agar mendekat kepadanya.

Padahal aslinya Yeonjun sedang tiduran di sebelahnya, posisi mereka itu ada di kamar Soobin.

Walaupun Soobin tampak diterima kehadirannya di rumah Yeonjun, tapi tetap saja dia gak gila untuk melakukan sesuatu di rumah pacarnya itu.

Beda dengan di rumahnya, dia bisa bebas melakukan apapun tanpa perlu takut ketahuan sama sekali dengan orang.

Dan apa yang sudah mereka lakukan tadi? Tentu saja melakukan hubungan yang sudah cukup jauh.

Bisa dikatakan mereka sudah make out, bahkan ini bukan pertama kalinya, mungkin sudah ketiga kali? Soobin malas mengingatnya juga.

"Itu bukan hal yang penting untuk diketahui," balas Yeonjun sambil menenggelamkan mukanya di balik bantal.

Berbeda dengan Soobin yang berdecak sebal, katakan saja kenapa sih?

"Katakan, Yeonjun."

"Malas, aku lelah, lagipula kakak tidak capek?" balas Yeonjun sambil menoleh kearah Soobin yang mukanya tampak memerah saat ditatap olehnya saat ini.

Lalu Soobin menutup dirinya dengan selimut ada di dekatnya.

"Jangan menatap kearah lain, Yeonjun."

"Masih malu?"

"Diam," balas Soobin yang membuat Yeonjun hanya tertawa, lalu dia menahan kepalanya dengan tangannya sambil menatap Soobin.

"Aku hanya sedikit mengancam mereka," cerita Yeonjun secara tiba-tiba membuat Soobin kembali fokus ke pacarnya itu dan melupakan soal dirinya yang barusan saja malu karena digodain sama pacarnya.

Soobin memilih untuk tiduran, posisi dia tadi memang sedang duduk bersandar di kepala ranjang.

Matanya bertatapan langsung dengan mata Yeonjun, dia penasaran dengan ancaman yang diberikan oleh Yeonjun kepada orang tuanya agar mengizinkan laki-laki itu berakhir memiliki hubungan dengan dirinya.

Mine! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang