25. Go Home.

886 171 10
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Yeonjun saat ini sedang duduk bersandar di sofa dengan Soobin yang memilih tiduran di pahanya sambil menonton televisi yang ada di hadapan mereka.

Tapi Yeonjun memilih memeriksa handphonenya, lalu dia melihat sebuah pesan dari mamanya, mamanya itu memberikan dirinya pesan setelah seminggu kejadian dari Yeonjun yang memberitahu mamanya tentang dirinya lah yang membunuh kakaknya itu.

Harusnya kalau mamanya mau selamat, dia tidak boleh menyebarkan fakta tersebut kepada siapapun.

"Kalau orang tuaku tiba-tiba berubah menjadi baik kepadamu, apa yang kamu rasakan, kak?"

Mata Soobin mendengar ucapan Yeonjun langsung mendongakkan kepalanya melirik kearah pacarnya.

"Senang tentunya, tapi bukankah itu mustahil?" balas Soobin yang membuat Yeonjun langsung menggelengkan kepalanya.

Itu tidak mustahil sama sekali, orang tuanya tidak bisa melakukan sesuatu kepada Yeonjun, disaat Yeonjun memegang kartu AS dari orang tuanya itu.

Jika dia menyebarkan rekaman suara mamanya, maka mamanya bahkan papanya akan hancur dalan seketika.

Mulai dari perusahaan papanya yang akan hancur, lalu kepercayaan orang kepada orang tuanya akan langsung menghilang, apalagi setelah tau jika orang tuanya merencanakan pembunuhan kepada Soobin.

"Tidak ada yang mustahil, lagipula kalau aku berhasil membuat mereka luluh, bagaimana?"

Soobin menatap pacarnya yang mengatakan hal tadi dengan sangat percaya diri membuat Soobin akhirnya tersenyum lalu dia menarik kepala pacarnya itu dan mencium bibirnya sekilas.

"Ya aku tentu saja akan sangat senang bangga denganmu kalau orang tuamu benar-benar bisa menerimaku dengan baik," ucap Soobin setelah melepaskan ciuman singkat tadi.

Yeonjun tersenyum kecil lalu menoleh kearah handphonenya lagi.

Dia tau pasti Soobin berpikir jika dia itu lebih baik daripada kakaknya, jelas sih, kakaknya kan seorang pecundang tidak mungkin bisa memenuhi ekspetasi dari Soobin.

Sudah dia katakan kalau Soobin itu memang lebih cocok dengan seseorang yang pemberani seperti dirinya.

"Tapi aku saat itu melihat mamamu menangis saat bertemu denganmu, kenapa?"

Oh, Soobin mempertanyakan tentang kejadian di parkiran restoran ya? Soalnya Soobin kelihatannya tidak mendengar apapun keburu pembicaraan dia dan mamanya berakhir.

"Dia menyuruhku untuk pulang."

Bohong, sebenarnya bukan sepenuhnya berbohong sih, mamanya itu kan memang ingin dia pulang, tapi hal yang membuat mamanya menangis tentu saja bukan karena Yeonjun yang enggan untuk pulang ke rumah.

Tapi tentang dirinya yang membunuh kakaknya bahkan mengancam orang tuanya itu, makanya wanita paruh baya yang merupakan mamanya itu bisa menangis juga akhirnya.

Mamanya tidak mungkin selalu bersifat arogan, mamanya itu punya kelemahan juga.

"Kamu tidak kasihan dengan mamamu?"

"Entah," balas Yeonjun yang merespon dengan singkat pertanyaan dari Soobin.

Soobin lalu akhirnya bangkit dari tidurannya sambil memeluk tubuh Yeonjun agar masuk ke dalam pelukannya.

"Kamu bisa kembali ke rumahmu ketika sudah siap, Yeonjun."

Yeonjun tidak membalas pelukan dari Soobin, lagipula dia malah memutarkan kedua bola matanya saat mendengar ucapan terdengar polos dari Soobin tadi.

Mine! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang