30. Sick.

953 175 15
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Sebenarnya Soobin seharusnya masuk kerja hari ini, namun dia memilih untuk izin tidak masuk karena merasa tubuhnya merasa tidak enak.

Pagi-pagi Soobin saat baru bangun dari tidurnya, langsung merasakan kepalanya sangat sakit.

Pandangannya tampak berbayang, maka dari itu, dibandingkan dia kerja dan tidak fokus, lebih baik dia izin tidak masuk kerja kepada bosnya yang ada disana.

Sekarang Soobin duduk di sofa sambil meletakkan mangkuk berisikan sereal dan susu di pangkuannya, dia tidak berniat untuk memasak sarapan pagi ini.

Matanya menatap kearah televisi di hadapannya yang sedang menampilkan muka seseorang yang Soobin kenal.

Siapa lagi kalau bukan papanya Yeonjun, perusahaan papa pacarnya itu kan memang sangat besar dan setiap bulan keuangannya selalu saja meningkat.

Jadi tidak akan aneh mukanya akan muncul di berita seperti ini.

Soobin jadi teringat saat di hari pernikahan sepupunya Yeonjun saat itu, kelakuan keluarga pacarnya benar-benar membuat Soobin terheran-heran.

Mereka tidak salah makan kan? Soalnya sikap mereka sangat jauh berbeda sekali dengan dulu.

Walaupun kelihatan agak dibuat-buat, tapi tetap saja Soobin kaget melihat kelakuan mereka yang tidak ada satupun yang bersikap sinis kepadanya.

Ya mereka menyambut Soobin bagaikan mereka suka kepada dirinya, padahal aslinya mereka itu terpaksa melakukannya.

Dia tidak tau apa yang dilakukan oleh pacarnya, tapi Soobin juga cukup bersyukur akan hal tersebut.

Tangannya kembali menyendok kan sereal tersebut ke dalam mulutnya.

Walaupun sedikit mual, tapi dia bisa menahan dirinya untuk menghabiskan sarapan paginya itu.

Soobin meraih handphonenya dan menatap sebuah pesan dari pacarnya itu.

Pacarnya bilang dia akan sibuk sampai malam hari ini, jadi dia mungkin akan menemui Soobin besok.

Tentunya Soobin membiarkan pacarnya itu, lagipula dia tidak akan menyita waktu pacarnya itu.

Apalagi pacarnya itu masih muda, Soobin tidak ada niatan untuk mengekang pacarnya, asal pacarnya bisa membuat Soobin tetap percaya saja.

Tiba-tiba pacarnya itu malah mengajaknya video call membuat Soobin langsung reflek menjawab panggilan tersebut.

"Halo kak."

"Hai, kamu tidak mengajakku video call sambil menyetir mobil kan?"

Yeonjun menggelengkan kepalanya, dia masih ada di kamarnya sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus.

Mata Yeonjun memperhatikan bibir pacarnya yang tampak pucat saat ini.

"Kamu sakit, kak?"

Soobin menganggukkan kepalanya, "Aku hanya merasa pusing sedikit, tapi mungkin akan baikan sebentar lagi, lagipula aku juga memilih izin bekerja."

Yeonjun yang mendengar jawaban dari Soobin memilih untuk tersenyum.

Sebelum mata Yeonjun melihat Soobin meletakkan dengan cepat handphone ditangannya itu ke atas sofa.

Jadi saat ini Yeonjun hanya fokus menatap ke atap rumah Soobin.

Dan Soobin malah berjalan cepat menuju ke wastafel.

Benar-benar Yeonjun bisa mendengarkan suara Soobin yang sedang muntah.

Pikiran Yeonjun langsung tertuju ke satu hal.

Mine! -yeonbin✔Onde histórias criam vida. Descubra agora