35. Sorry.

845 161 9
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa.

***
Saat seminggu Yeonjun tidak datang kepadanya, Soobin memilih untuk mengurung diri di rumahnya, makanan juga dia pesan lewat delivery.

Itupun dia hanya makan sedikit, karena dia tidak nafsu untuk makan.

Dia memikirkan tentang kelakuan Yeonjun kepada suaminya dan anaknya, Soobin terus mencoba untuk marah.

Tapi semakin dia mencoba, semakin dia tidak bisa marah kepada pacarnya itu.

Apalagi alasannya itu adalah untuk mendapatkan dirinya, Soobin bodoh memang merasa luluh akibat alasan dari pacarnya itu.

Namun dirinya memang mengakui kalau dia bodoh ketika sudah jatuh cinta dengan seseorang.

Yeonjun datang ke hidupnya itu memang sudah mengincar dirinya, namun Soobin menyambut senang kehadiran Yeonjun di dalam hidupnya.

Dia suka dengan Yeonjun tanpa merasa kasihan ataupun terpaksa ketika dia menyukai suaminya saat itu.

Soobin saat itu suka kepada suaminya karena merasa kasihan dengan perjuangan suaminya, tapi setelah dipikirkan lagi, tampaknya Soobin bahkan tidak merasa amaze sama sekali dengan perjuangan suaminya itu.

Seperti sekarang, Soobin lebih memilih untuk memeluk tubuh Yeonjun yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya itu, lebih jelasnya dia memeluk Yeonjun dari belakang.

Yeonjun tidak mempermasalahkan tangan Soobin yang tiba-tiba secara random mencubit pipinya atau memainkan pipinya itu.

"Masih lama?"

"Sepertinya, kenapa? Kakak bosan?"

Soobin menggelengkan kepalanya, "Tidak sih, aku suka kamu yang fokus mengerjakan tugasmu."

Yeonjun yang mendengar itu hanya tersenyum.

"Soalnya kamu tampak jauh lebih seksi dengan kacamatamu," lanjut Soobin yang tertawa saat merasakan tubuhnya yang terjatuh ke kasur atas ulah pacarnya itu.

"Jangan main-main denganku, kak."

"Aku tidak main-main, kamu saja yang mudah terpancing," balas Soobin yang mengusap muka pacarnya itu.

Benar-benar rasa bencinya tidak ada sama sekali ke pacarnya itu, bahkan semingguan di rumah, Soobin ingin sekali pergi ke rumah pacarnya itu, tapi dia menahan dirinya.

Dan sekarang dia tidak bisa menahan dirinya lagi, makanya dia datang ke rumah pacarnya itu.

"Oh iya, tadi aku lihat mama menangis di ruang tengah, ada masalah denganmu?" tanya Soobin yang sudah kembali ke posisi duduk itu.

Yeonjun juga sudah sibuk dengan laptopnya lagi.

"Entah."

Soobin memiringkan kepalanya, "Apalagi tadi mama sempat minta maaf juga kepadaku atas apa yang pernah dia lakukan sebelumnya, walaupun aku bahkan tidak mau mengingatnya lagi, setelah dia berubah menjadi baik denganku, aku langsung melupakan kejadian di masa lalu," balas Soobin yang hanya di dengarkan oleh Yeonjun.

Apakah pacarnya malaikat? Soalnya Soobin bahkan datang kesini bukan untuk mengamuk kepadanya, namun datang karena rindu dengan dirinya.

"Kamu juga jangan melakukan hal yang aneh lagi ya," ucap Soobin secara tiba-tiba membuat Yeonjun yang fokus dengan laptopnya menoleh kearah Soobin.

Soobin tersenyum melihat Yeonjun yang mengangguk setelah mendengar permintaannya tadi.

"Tidak janji."

Mine! -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang