11. Feeling.

939 195 55
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Komen ya, komen jangan lupa, tambah sepi astaga:)

***
Soobin ketika melihat keberadaan Yeonjun yang saat ini ada di rumahnya hanya bisa memiringkan kepalanya.

Dia berjalan mendekat kearah Yeonjun lalu tangannya memegang lengan Yeonjun membuat laki-laki itu menoleh.

"Kenapa kak?" tanya Yeonjun yang membuat Soobin mendecih, bukan dia yang harusnya di tanya.

Tapi Yeonjun, dia harus menanyakan keadaan laki-laki di hadapannya itu, kenapa juga dengan Yeonjun coba saat ini?

"Kamu yang kenapa? Ada masalah? Capek karena organisasi?" balas Soobin yang balik bertanya kepada Yeonjun.

Yeonjun menggelengkan kepalanya membuat Soobin tidak percaya sama sekali, dia tau Yeonjun pasti lagi ada masalah.

Dia akan bertanya hal ini lagi nanti, sekarang mungkin lebih baik dia memberikan bekal makan siang yang dia siapkan itu ke Yeonjun.

"Aku akan memakannya sekarang saja, karena aku ke kampus nanti sore," ucap Yeonjun saat melihat Soobin yang menyerahkan sebuah tas berisikan kotak bekal kepadanya.

Soobin mendengar itu lalu mengangguk, dia mengajak cowok tersebut ke meja makan, karena dia juga akan makan siang.

"Kakak belum makan?"

"Begitulah, aku kadang berpikir gak enak tau makan sendirian, tapi mau bagaimana lagi," balas Soobin sambil tersenyum kearah Yeonjun yang sedang membuka kotak bekal di hadapannya.

Mata Yeonjun melihat isi bekal yang disiapkan oleh Soobin, tampak enak-enak sih makanannya.

"Kakak melakukan hal ini karena kebiasaan? Kakakku pastinya suka sekali bukan dibawakan bekal oleh kakak?" tanya Yeonjun sambil meraih sumpit dan mulai memakan potongan telur gulung ke dalam mulutnya.

Soobin menggeleng kecil, "Kakakmu bahkan tidak terlalu suka dengan bekal yang aku buat, dia berkata seperti anak kecil saja."

Yeonjun yang sedang mengunyah makanannya itu cuma bisa tersenyum kecil.

Orang aneh, kan dia sudah bilang, kakaknya itu terlalu beruntung mendapatkan Soobin.

Lagipula Soobin itu cocoknya dengan dirinya, bukan dengan kakaknya, ada bagusnya juga dia menyingkirkan kakaknya itu, biar dia saja yang membahagiakan Soobin.

Mata Yeonjun bahkan bisa melihat Soobin yang tampak senang.

"Senyuman kakak terlalu lebar."

"Benarkah? Aku saat ini senang karena bisa membuatkan bekal untuk seseorang, selama ini aku hanya buat bekal untuk diriku sendiri, sekarang kamu tidak masalahkan kalau aku buatkan bekal?"

Yeonjun mengangguk mendengar permintaan dari Soobin tadi, dia gak mempermasalahkan hal itu sama sekali.

"Oh iya, aku juga mau memberitahumu sesuatu, soalnya aku tidak tau mau memberitahu siapa lagi sih," ucap Soobin secara tiba-tiba sambil menyantap makanan yang dia masak tadi.

"Apa?"

"Aku akan segera bekerja!" cerita Soobin dengan excited dia menunjukkan handphonenya kearah Yeonjun.

Yeonjun segera meraih handphone milik Soobin sambil melihat sebuah pesan dari email, Soobin ternyata diam-diam memasukkan beberapa lamaran pekerjaan ya.

"Kakak akan bekerja di sebuah day care?"

"Iya, aku sebenarnya tidak tertarik untuk kembali menjadi seorang sekretaris-"

Mine! -yeonbin✔Where stories live. Discover now