12

23.3K 1.5K 18
                                    

Happy reading

Semoga suka

"El jangan langsung balik mampir dulu ke toko donat, lagi pengen banget nih ya ya," Tamara meminta dengan tampang memohon Elmero yang melihatnya tak kuasa menahan tawa.

Menurutnya ekspresi yang di tampilkan Tamara kini sangat menggemaskan, tidak bukan saat ini saja tetapi selalu menggemaskan.

Elmero angguk-angguk dengan tawa kecil keluar di bibirnya. "Baiklah kehendak princess akan saya turuti," ujarnya sembari sedikit membungkuk layaknya seorang bangsawan.

Tamara mengerjap-ngerjap di buatnya belum sempat ia bersuara cowok tampan itu menarik tangannya kembali berjalan menuju area parkiran.

Tanpa berlama-lama lagi Elmero segera memakaikan helm Tamara kemudian dirinya sendirinya.

"Lo nggak kesambet kan El?" cicit Tamara tangannya mengusap tengkuknya sendiri.

Elmero yang sedang menyalakan mesin motor menoleh ke Tamara. "Hah?" Ekspresi wajah terlihat bingung.

Kini Tamara menyengir lebar. "Hehe nggak papa. Ayo capcus lah!"

"Nggak jelas lo." seloroh Elmero geleng-geleng kepala.

————

Sudah ketiga kalinya ponsel Elmero yang di simpan dalam saku celana seragamnya berdering tanda panggilan masuk, padahal baru kisaran sepuluh menit motor Elmero berjalan.

Dengan terpaksa ia harus menepi di pinggir jalan memeriksa sang penelpon yang terus mengganggu, begitu tahu siapa kening Elmero mengerut samar.

Cowok itu memutar tubuhnya ke samping melirik Tamara yang rupanya tengah memandangnya penuh tanya, ia mengangkat ponselnya. "Gue angkat telpon bentar, takutnya penting. Nggak papa kan lo tunggu bentar?" Setelah mendapat anggukan dari Tamara barulah Elmero beranjak mengambil jarak yang tak terlalu jauh.

Melirik sekali lagi sang gadis Elmero menghela napas berat kembali fokus kepada tujuannya.

Beralih pada Tamara gadis itu baru manyadari bila di depannya kini terdapat sebuah mini market, karenanya ingatan Tamara terlempar waktu Elmero memberikannya jajanan kesukaannya tanpa di minta.

Cowok itu memang peka dan perhatian.

Menolehkan kepalanya sekedar menengok Elmero tak jauh darinya, raut Elmero sangat serius sepertinya memang obrolan penting.

Tamara mengangkat bahunya melihat ke depan lagi. Demi mengusir rasa bosan ia milih memainkan ponselnya saja.

Delapan menit telah berlalu Tamara mulai bosan berselancar di media sosial. Sementara Elmero masih masih bertelepon.

Tidak tahu melakukan apalagi sembari menunggu Elmero alhasil Tamara mengedarkan pandangannya, atau memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang meski tidak banyak sebab jalanan ini memang lumayan sepi. Sampai dimana telinganya menangkap suara deruman motor secara refleks ia menoleh ke asal suara tersebut.

Mata Tamara menyipit menyorot halte bus tak jauh dari tempatnya, sebab rasa penasarannya dengan pemandangan sekumpulan remaja yang mengenakan jaket hitam yang serupa mendekati seorang gadis. Tamara memperhatikan.

"Halo cantik!" sapanya sok akrab.

Inggrid menoleh ia berdecak saat menemukan salah satu dari lima cowok berdiri tepat di hadapannya, Malas meladeni Inggrid memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Eh beneran Inggrid ya?"

"Suatu kebetulan banget kita ketemu disini."

Merasa di abaikan cowok itu berceletuk. "Cantik-cantik kok sombong."

Figuran TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang