19

13.8K 975 37
                                    

Happy reading

Sebelum lanjut baca aku mau promosiin karya temanku, temanya transmigrasi juga, pasti seru siapa tau kalian mau mampir hehe

Sebelum lanjut baca aku mau promosiin karya temanku, temanya transmigrasi juga, pasti seru siapa tau kalian mau mampir hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Sejauh mata memandang hanya ada keindahan yang Tamara lihat dari atas rumah pohon ini, sebuah danau kecil terhampar di atasnya terdapat bunga teratai, pepohonan sekitar juga masih hijau-hijau membuat suasana semakin sejuk.

Kakinya menggantung di ayun-ayunkan nya sementara bibirnya tersenyum lebar. Seumur hidup baru kali ini Tamara melihat pemandangan seindah ini, dulu gadis itu cuma bisa bermimpi memiliki rumah pohon.

Dan sekarang impiannya menjadi nyata.

Balik dari sekolah tadi Elmero langsung mengajak kesini, katanya ada suatu yang ingin cowok itu kunjungi, Elmero juga mengatakan rumah pohon ini adalah tempat favorit mereka yang sengaja di buatkan oleh seseorang.

"Lo beneran lupa ya, Ra?" Elmero membuka percakapan.

Tanpa menoleh Tamara menjawab. "Lupa apa?"

Elmero geleng-geleng kepala sedikit heran dengan tingkah Tamara, raut wajah gadis itu layaknya baru pertama kali berkunjung kesini. "Soal rumah pohon ini,"

Ada sebabnya Elmero bertanya demikian waktu ia mengajak Tamara ke tempat favorit keduanya dari kecil hingga kini, Tamara tidak mengetahuinya bahkan jalan di laluinya menuju rumah pohon.

Aneh.

Tamara tertawa garing sesaat berpura-pura membenarkan posisi duduk, ekor matanya melirik Elmero. "Gue lupa, kayaknya gara-gara kepala gue kepentok meja deh otak gue jadi rada eror,"

Sebenarnya itu hanya alibinya saja Tamara berharap semoga Elmero percaya akan alasan ngawurnya. Tidak mungkin ia mengungkapkan jika dalam diri Tamara ini adalah jiwa asing yang tersesat.

Yang ada Tamara dibilang gila nanti.

"Apa? Kapan lo kepentok meja? Keras nggak? Bagian mana yang kepentok sini biar gue cek!" Raut Elmero dalam sekejap berubah cemas dengan pertanyaan beruntun terlontar dari mulutnya.

Figuran TransmigrationWhere stories live. Discover now