15

19.1K 1.3K 14
                                    

Kurang apa? Kurang segala nya haha~

Happy reading

Semoga suka and jangan lupa tinggalkan jejak(. ❛ ᴗ ❛.)

.

.

0822xxxxxx

Tamara

Maaf siapa ya?

Ini gue, langit

Oh ya? Ada apa kak?

Kak Langit

Lo ada waktu pulang sekolah nanti?

Kayaknya sih ada. Kenapa ya kak?

Gue mau traktir lo makan tanda terima kasih udah nolong hari itu

Duh ga perlu repot-repot gitu kak😅
Gue ikhlas kok nolongnya

Jangan nolak ra, ga baik nolak rejeki
Pulang nanti gue tunggu di parkiran

Tamara menghembuskan napas saat membaca pesan Langit pun tanda online sang kakak kelas tersebut hilang.

Mau bagaimana lagi selain menerima ajakan baik itu.

Gadis itu kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda, sebab ponsel dalam sakunya tadi bergetar.

Elmero melirik Tamara yang berada di sampingnya heran, sang gadis celingukan seperti sedang mencari seseorang begitu tiba di parkiran.

"Nah itu orangnya." Seruan Tamara membuat dahi Elmero mengernyit, langsung saja ia mengikuti arah pandang Tamara.

Tak jauh dari jangkauannya sosok yang tidak asing di mata Elmero tengah melambaikan tangan, seolah mengode segera mendekat.

Tamara yang mengerti akan kebingungan Elmero menggaruk pipinya, Tamara baru mengingat jika dirinya belum mengatakan apapun soal ajakan Langit.

"Bentar kak!"

Tamara menyengir lebar beralih ke Elmero sambil menunjukkan peace. "Hehe sorry gue lupa ngomong. Lo balik duluan aja soalnya kak Langit ngajak gue makan."

Sebelum Elmero banyak bertanya Tamara kembali melanjutkan ucapannya. "Gue tau lo penasaran kan kenapa bisa, nanti gue jelasin sana balik lo." Tamara mendorong punggung Elmero pelan agar cowok itu bergerak.

Helaan napas Elmero terdengar di telinganya, cowok itu berbalik badan sekali lagi. "Jangan lama-lama! kalo ada apa-apa langsung telpon gue. Nanti gue tagih penjelasan lo."

Seusai mengucapkan kalimatnya Elmero melangkah dua langkah ke motornya, memang tempat mereka berhenti tadi dekat dengan kuda besi miliknya.

Tangan kekar Elmero terulur meraih helm Tamara. "Sini dekatan bentar." Tamara menurut, usai terpasangnya helm di kepala gadis itu tanpa kata Elmero menarik Tamara ke pelukannya, menyalurkan rasa gemasnya.

Beruntung sekolah sudah sepi hanya tersisa beberapa orang saja, jadi tak perlu khawatir akan menjadi tontonan.

"Ingat kata gue tadi." Peringat Elmero sesudah melerai pelukan. Tamara mengancungkan jari jempolnya baru gadis itu beranjak dari sana.

Elmero pandangi gadis itu yang tampak mengobrol sebentar lalu naik ke motor Langit, sebelum benar-benar hilang dari pandangannya Tamara melambaikan tangan yang di balas Elmero.

Figuran TransmigrationWhere stories live. Discover now