Dua Puluh Enam

29.3K 1.5K 31
                                    

Adriana memasang raut wajah cemberut sepanjang perjalanan dari Jakarta menuju ke Bali.

Hari ini sesuai dengan yang sudah direncanakan, Naomi, Adriana, Aura, Charista, Ben, beserta Timothy berangkat ke Bali untuk berlibur bersama. Semuanya ceria kecuali Adriana. Seandainya saja ketiga sahabatnya tak mempunyai rencana jahat padanya, ia pasti akan sangat senang.

Adriana menatap sekelilingnya. Meskipun telah 2 kali menumpangi jet pribadi milik keluarga Mattheson, Adriana tetap saja tak mampu menyembunyikan kekagumannya pada kemewahan interior pesawat terbang ini.

Mata Adriana menjelajahi seluruh interior pesawat, lalu berhenti ketika matanya menangkap sesosok Ben yang sedang tertidur pulas, sambil bertumpu pada tangannya. Rambut kecokelatannya tampak berkilau sempurna diterpa sinar matahari dari jendela pesawat.

Deja vu.

Adriana ingat saat-saat masa SMA-nya dahulu, ketika ia dibully oleh Marsha dengan disiram air. Kala itu Ben memberikan hoodienya, lalu menunggu Adriana berganti pakaian. Ketika Adriana selesai mengganti baju, Ben sedang bersandar pada loker dan wajahnya disinari matahari. Pemandangan yang menakjubkan di mata Adriana.

Pemandangan yang membuatnya jatuh cinta.

----

Adriana, Ben, Timothy, Naomi, Charista, dan Aura tiba di resort milik keluarga Mattheson yang terletak di kawasan Nusa Dua yang baru saja selesai dibangun. Karena dijadwalkan akan melaksanakan grand launching bulan depan, saat ini resort ini masih dalam tahap finishing dan belum menerima tamu. Beberapa bagian utama resort telah selesai dibangun, sementara bagian-bagian seperti taman dan minizoo masih dalam proses pembangunan.

Adriana tersenyum lebar ketika matanya memandang langit biru, berpadu dengan jernihnya biru laut. Rasanya Adriana tak asing dengan pemandangan ini.

Birunya langit seperti birunya mata Ben.

Sementara Ben memperhatikan Adriana. Dirinya secara otomatis tersenyum melihat Adriana tersenyum. Tanpa dapat dikendalikannya, Ben berjalan menghampiri Adriana, memeluk gadis itu dari belakang, mengistirahatkan kepalanya pada bahu gadis itu.

Adriana terkejut, tubuhnya kaku didalam pelukan Ben.

"Ben?" gumam Adriana.

"Hmm," gumam Ben. Ia lalu mencium kulit bahu Adriana yang tak tertutup bajunya.

"The sky blue is so beautiful."

"So is you."

Adriaja mendengus. "You're too old for a pickup line."

"I'm telling the truth."

Adriana melepas pelukan Ben, lalu berbalik badan dan menghadapnya. "They are the same color."

Ben menatap Adriana bingung. "What?"

Adriana menunjuk ke atas, ke arah langit. "The sky. It has the same color with your eyes."

Ben tertawa kecil, lalu meraih bahu Adriana, menyejajarkan pandangan matanya dengan mata Adriana.

"Then let my eyes be your sky."

"I'm not going to fall for your second pickup line, Ben."

Adriana pun berlalu, meninggalkan Ben yang tertawa kecil.

----

Senja telah tiba, Ben, Adriana, Charista, Aura, Timothy, dan Naomi tengah menikmati indahnya pemandangan sunset di sebuah bar di pinggir pantai Double Six, Seminyak.

"Tim, lo besok mesti balik ke Jakarta?" tanya Naomi.

"Iya maaf banget, besok temen gue dari Korea ngajak ketemuan," ucap Timothy sambil menyesap birnya.

BLUEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt