Dua Puluh Tujuh

30.3K 1.4K 32
                                    

"Whew, you guys swim together?"

Naomi tersenyum jahil saat ia melihat Nathan dan Aura terkejut melihat kehadirannya, menganggu momen kebersamaan mereka di kolam renang.

"Naomi? Ini gak kayak yang lo pikirin!" seru Aura. "Gue lagi mau berenang di villa gue terus tiba-tiba ada nih orang, ngakunya kalo ini villa dia padahal jelas-jelas ini villa gue!"

Naomi tertawa.

"Maaf banget nih, Ra, Timothy salah kasih kunci sama Nathan," ujar Naomi. "Nathan seharusnya villa lo ada di sebelah villa ini. Gue kesini mau ngasih tau itu doang."

Aura menatap Nathan dengan senyum penuh kemenangan. "Now please get out."

Nathan memutar bola mata kesal. "Of course I will."

----

🎧 Photograph - Ed Sheeran

Leonard memejamkan matanya, menikmati debur ombak Pantai Kuta yang lama dirindukannya. Setibanya di Bali, Leonard tak buang-buang waktu untuk segera menuju ke pantai ini.

Sepupu-sepupunya beserta Charista, Aura, Adriana, dan seorang lelaki yang tampak asing baginya ikut menjemput dirinya di airport malam itu. Ia baru saja tiba di Bali bersama Naraka dan langsung saja diajak ke Pantai Kuta. Leonard telah mengenal Naraka dari Ben dulu sewaktu Ben masih di Amerika. Bahkan setelah Ben kembali ke Indonesia, Leonard masih sering bertemu dengan Naraka.

Ingin memuaskan kerinduannya, Leonard sampai memisahkan diri dari rombongan yang sedang asyik berjalan-jalan di Beachwalk. Leonard lebih suka duduk di atas pasir, mendengar debur ombak yang menurutnya adalah lagu alam yang paling indah.

"Lagi apa sih gelap-gelap sendiri?"

Leonard membuka matanya, mendongak ke arah sumber suara, seketika senyumnya mengembang melihat Charista.

"Nostalgia," gumam Leonard pelan. Ia memberikan isyarat bagi Charista untuk duduk disampingnya.

Nostalgia? Jangan-jangan dia keinget mantannya lagi, ucap Charista dalam hati, kesal.

"This used to be my home. Sure I miss this place a lot," ujar Leonard sambil menerawang jauh ke lautan.

Charista mengangguk, lalu ikut menerawang jauh ke lautan. Hening diantara mereka.

"You know, Char," ujar Leonard, memecah keheningan. "Debur ombak itu lagu alam yang paling indah."

Charista mengangguk sambil tersenyum. Sejujurnya, Charista sedikit terkejut mendengar sisi puitis Leonard yang tak pernah disadarinya.

"Kamu jadi beda kalo di pantai," ucap Charista sambil menatap Leonard. Meskipun suasana disana remang, Charista bisa melihat tatapan berseri Leonard saat ia menatap lautan.

"Kalo di dekat kamu juga beda."

Charista setengah mati menahan senyum. Gadis itu pura-pura bersikap normal. "Oh ya? Kenapa beda?"

Leonard menatap Charista, lalu tersenyum hangat. Tatapan matanya tulus.

"I feel... young," kata Leonard. "I feel honest to myself. Kalo ada kamu tuh rasanya aku bisa ngobrolin apa aja sama kamu. I feel comfortable whenever you're around."

BLUEWhere stories live. Discover now