Masakan Pertama

45.3K 1.1K 3
                                    

Hai...mungkin hari ini saya akan membuat ceritanya 2 kali dalam sehari. Jadi tolong dukungannya ya...
Di lanjut ya bacanya..

Sesampainya mereka di meja makan, Dirga dan Gladis segera menyusul duduk bersama kakak kakak nya. Ia tidak menyangka sudah ada makanan di meja makan yang biasanya hanya tersedia roti dan beberapa selai.

Dirga pov

Aku tak menyangka sudah ada nasi goreng di hadapanku. Ini adalah makanan kesukaan ku. Biasanya hanya ada nasi goreng pas waktu libur. Jadi siapa yang memasak ini? Gladis kah?

"Lo kenapa bengong? Lo gak mau makan makanan istri lo" suara kak Ajun mengagetkan ku. Aku menoleh pada Adis meminta kepastian yang hanya ditanggapi dengan senyum.

"Kenapa? Nggak percaya kalau Adis yang buat Ga?" Sebenarnya aku nggak percaya mengingat Adis disekolah dulu sedikit tomboy. Tidak mau membuat dia sedih, aku hanya tersenyum sambil mengambil masakan yang dibuat oleh Adis.

"Nggak aku percaya kok" ucapku yang membuat Adis tersenyum. Aku menyukai senyumannya yang sangat menenangkan. Kakak kakakku yang lain juga mengambil nasi goreng yang ada di meja. Setelah kami berdoa kami segera melahap makanan kami. Astaga ini sangat enak. Lebih enak daripada buatan kak Dimas.

"Gimana enak nggak ga,kak?" Adis bertanya dengan raut wajah berbinar. Aku mengangguk. Ia menoleh pada kakak"ku yang hanya ditanggapi dengan senyum. Bahkan kak Rei yang biasanya tenang saat makan, kini sampai berubah. Kami melahap makanan sampai habis. Setelah makanan mereka habis, kakak"ku segera pergi ke kantor mereka. Dan sekarang hanya tinggal kami berdua di rumah besar ini.
End Dirga pov

Sekarang mereka duduk berdua di depan tv. Mereka asik dengan siaran tv. Sesekaki mereka tertawa terbahak bahak ketika melihat adegan lucu. Pada saat sedang asik menonton, Gladis memegangi perutnya sambil menutup mulutnya. Ia segera berlari kearah kamar mandi yang ada didekat dapur. Segera Dirga menyusul Gladis takut ada apa apa terhadap istrinya.

"Hoeekk..." terdenfar suara muntahan dari kamar mandi. Gladis lemas setelah memuntahkan isi perutnya.

Gladia pov

"Hoeekk.." aku memuntahkan isi perutkh. Aku lemas. Tidak kuat hanya untuk berdiri. Jadi inilah yang dirasakan bundaku saat mengandungku. Tiba tiba Dirga masuk kedalam membantu ku untuk berdiri. Ia mengendongku ala brydal style ke sofa. Aku hanya menyurukkan kepalaku ke dadanya karena malu. Ia mendudukkanku di sofa dan mengelus elus perut ku. Aku mengira keajaiban seperti dikamar tadi malam akan datang. Namun tidak. Tak lama kemudian aku merasakan perutku mual lagi. Segera aku berlari ke arah kamar mandi dan memuntahkan lagi isi perutku. Oke, aku tidak kuat lagi untuk berdiri. Segera saja aku memanggil Dirga untuk membantuku lagi.

"Ga tolongin aku berdiri ga"ujarku lemas. Tak lama kemudian Dirga datang dengan wajah panik. Ia segera menggendongku kembali namun langsung kekamar. Ia menidurkanku di atas ranjang dengan perlahan. Di angkatnya selimut sampai batas dadaku. Ia mengusap usap lembut kepalaku dengan pandangan kasih sayang. Ia juga merebahkan badannya disampingku.

"Istirahatlah dulu Dis. Kamu tidak  boleh terlalu capek. Memang ini pertama kalinya aku menghadapi orang hamil. Namun percayalah padaku. Aku akan melindungimu dan calon anak kita. Karna sekarang hidupku adalah kamu dan calon baby kita." Aku tersenyum bahagia. Inikah rasanya mempunyai suami. Aku langung menyeruakkan kepalaku ke dadanya sambil memeluk pinggangnya erat. Ia juga membalas tak kalah eratnya. Sampai aku merasakan alam mimpi menyergapiku.

Author pov

Setelah memastikan istrinya tidur, Dirga segera beranjak. Sebelum pergi, ia memastikan kalau Gladis tidak terganggu. Ia mengecup puncak kepala istrinya dan segera pergi. Tak disangka oleh Dirga, Gladis tersenyum dalam tidurnya.

BERSAMBUNG

Udah dulu ya disambung..
Saya sudah ngantuk lagi...
Dan jangan lupa votmentnya..
Thank you.....

Nikah Muda (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang