kejutan

29.5K 662 18
                                    

Vino memandangi wajah istrinya yang sedang tertidur lelap. Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, namun Gladis belum mau membuka kelopak matanya. Ia tersenyum bahagia ketika mengingat hadiah yang diberikan oleh Gladis tadi malam. Walau kecil, namun mampu membuatnya tak bisa berkata apa apa. Ia mengusap pipi Gladis dan mengecup berulang kali. Membuat si empunya menggeliat.

"Sayang, ayo bangun. Ini udah jam 7 loh." Ujar Vino membangunkan istrinya. Sedangkan Gladis membuka dan mengerjapkan matanya. Ia mencoba duduk dibantu oleh Vino.

"Uuh. Ini karena nggak ada anak anak. Jadi telat bangun deh." Ucap Gladis sambil menguap. Vino hanya terkekeh melihat tingkah istrinya.

"Yank, tempat mama!!" Ujar Gladis manja. Vino kembali terkekeh dan mengacak rambut istrinya itu.

"Yaudah ayo mandi sana." Gladis mengangguk dan turun dari ranjangnya menuju kamar mandi.

15 menit Gladis selesai dari acar mandinya dan keluar. Dilihatnya Vino sedang mencari sesuatu.

"Cari apa sih Vin?" Tanya Gladis ketika sudah sampai disamping Vino. Vino hanya menoleh sebentar dan kembali mengobrak abrik isi lemari.

"Dasi warna merah maroon aku nggak ketemu. Padahal aku ingat letakkinnya disini." Ujar Vino masih mencari cari dasinya.

"Lebih baik kamu mandi sebelum lemarinya hancur kamu obrak abrik." Ujar Gladis. Vino berhenti dan membentuk tanda v. Ia pun mengambil handuknya dan menuju kamar mandi. Sedangkan Gladis mencari dasi yang dimaksud. Belum sempat ia akan mencarinya, dasi bewarna merah maroon jatuh kekakinya. Ia memungut dasi tersebut dan menggeleng geleng. Ia langsung menyiapkan pakaian kerja suaminya dan mengganti pakaiannya dengan dress bewarna biru laut. Tak lama, suaminya keluar dari kamar mandi. Vino berjalan menuju Gladis dan memeluk istrinya dari belakang. Gladis mengusap pipi sebelah kiri suaminya dengan lembut.

"Yank, nanti kamu dirumah mama aja ya. Kalau aku udah pulang kerja, baru aku jemput kamu sama anak anak, oke!!" Gladis hanya menggumam dan berjalan dengan Vino yang masih memeluknya dari belakang.

"Vin, ayo cepet pake bajunya. Jangan manja manja deh. Aku udah nggak sabar bilang sama mama." Vino mendengus dan melepaskan pelukannya. Ia segera memakai pakaiannya dengan cepat. Sedangkan Gladis memoles sedikit wajahnya.

"Ayo kita berangkat." Vino menggandeng tangan istrinya dan mengecup dahi Gladis. Mereka pun keluar dari rumah tersebut.
~~~~~

"Ma, Vino titip Gladis disini ya. Nanti kalo aku udah pulang kerja aku jemput, ya." Vera menatap bingung anaknya. Ini ada apa sampai Vino menitip Gladis disini?

"Emang kamu mau kemana? Keluar kota? Dan ini satu lagi, kamu kok senyum senyum sendiri, Dis. Mama takut loh liatnya." Senyum Gladis makin merekah mendengar ucapan mertuanya. Ia mendekat kearah mertuanya dan mencium pipi nertuanya tersebut. Membuat Vera tambah bingung.

"Ma, aku punya hadiah buat mama." Gladis tersenyum melihat Vera yang penasaran. Ia menoleh kearah suaminya yang dijawab dengan senyuman dan anggukkan.

"Aku hamil ma." Ungkap Gladis membuat Vera membulatkan matanya dan menutup mulutnya.

"Kamu, nggak bercanda kan? Ini serius kan?" Gladis menganggukkan kepalanya. Vera memeluk menantunya dan mencium pipinya mengucapkan terima kasih. Sedangkan Vino hanya bisa tersenyum senang.

"Oh ya ma. Vino berangkat dulu ya." Ucap Vino menyalami mamanya dan mengecup dahi istrinya. Ia pun keluar dengan diantar oleh istrinya sampai didepan gerbang. Ia masuk kedalam mobilnya sambil melambaikan tangannya kepada Gladis. Kemudian, ia pun melajukan mobilnya meninggalkan rumah mamanya tersebut.

Gladis kembali masuk setelah memastikan mobil suaminya hilang tak terlihat lagi. Ia menghampiri Vera yang sedang menatapnya penuh senyum.

"Gladis, kamu harus istirahat yang banyak ya. Nggak boleh capek. Atau kalau perlu, kamu nginap disini aja ya." Vera menarik tangan Gladis menuju ruang keluarga. Sedangkan Gladid hanya tersenyum senang.

Nikah Muda (REVISI)Where stories live. Discover now