Bagi Gabriel

29.7K 659 3
                                    

Gladis pov

"Nikmati lah kesenanganmu sebelum semuanya aku renggut darimu."

"Siapa kau? Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan" tanyaku saat melihat wanita didepanku.

"Hahaha...lihatlah! Kau akan hancur"

Ada cahaya putih setelah wanita itu mengatakannya. Tak lama aku melihat dua insan berciuman. Kulihat mereka berdua sangat mencintai. Entah kenapa hatiku menghangat melihat adegan didepanku. Tapi itu tidak lama setelah melihat lelaki didepanku. Aku berteriak histeris memanggil namanya. Namun dia hanya melirikku sekilas dan melanjutkan acaranya. Tak sanggup melihat adegan didepanku membuat aku kehilangan kesadaran.
Gladis pov end

"Ga..aga...DIRGA.." teriakan Gladis sukses membuat Dirga tersentak dari tidurnya. Ia melihat kesamping dan mendapati Gladis sedang meracau dan menangis dalam tidurnya. Dirga mengguncang tubuh Gladis. Takut terjadi apa apa. Akhirnya, dengan mata yang masih basah Gladis bangun dari mimpi buruknya. Ia bangkit untuk duduk dan memeluk tubuh Dirga erat seakanDirga akan pergi jauh darinya. Ia menangis sesegukkan. Dirga mengelus punggung telanjang istrinya lembut. Dirasa Gladis sudah tenang, Dirga menegakkan badan Gladis dan langsung disuguhi sesuatu yang bisa membuat Dirga meneguk ludahnya. Tapi ia menepis pikiran mesumnya mengingat keadaan istrinya.

"Kamu kenapa yank? Kok histeris banget? Kamu mimpi buruk hmm?" Tanya Dirga mencoba menetralkan detak jantungnya. Gladis masih diam membuat Dirga sedikit khawatir.

"Aku mimpi kalau kamu mencium wanita lain." Seraknya membuat Dirga memeluknya.

"Tenanglah, aku disini kok." Bisik Dirga mencoba menangkan istrinya. Dirasanya Gladis mengangguk di dalam pelukannya. Gladis membalas pelukan Dirga erat. Disela sela pelukan mereka, Gladis membuka suaranya.

"Ga boleh aku minta tolong?" Ujarnya sambil menatap wajah Dirga. Dirga menatap Gladis dan mengecup sekilas bibir istrinya.

"Minta tolong apa?" Tanyanya tak melepaskan tatapannya dari wajah cantik istrinya.

"Tolongin ambilin piyama mandi aku dong." Jawab Gladis dengan wajah polosnya. Dirga tersenyum nakal melihat wajah istrinya.

"Bagaimana kalau aku yang menutupi tubuhmu? Aku juga bisa mengg-arggg" ucapan Dirga terhenti ketika Gladis mencubit pinggangnya sangat keras. Ia meringis kesakitan sedangkan Gladis memasang wajah sebalnya yang imut.

"Iya iya aku ambilin." Ujar Dirga sambil mengelus elus pinggangnya. Tak lama ia kembali dengan membawa piyama bewarna putih dengan corak burung merak. Sangat cantik jika yang memakai adalah Gladis. Itu menurut Dirga sih...

"Mau aku temenin mandi honey? Godanya sambil mengulurkan tangannya. Gladis menatap tangan Dirga dan menerima uluran tangan tersebut yang membuat Dirga kaget. Tak lama kemudian terdengar teriakan menggelegar dari kamar suami istri tersebut.
~~~

Setelah selesai dengan acara dikamar tersebut, Dirga keluar kamar dan menuju meja makan sambil memegangi tangan kanannya. Ia melihat Gladis menyiapkan makanan dan melihatnya dengam cuek. Dirga segera duduk di sebelah Gabriel. Tangannya masih nyut nyut sehingga membuat Gabriel kasihan melihat daddynya. Bukan berarti mereka tidak tau ini salah siapa. Jelas ini salah Dirga sendiri yang membangunkan singa betina.

"Dad, aku bantuin makan ya. Kalau nungguin mommy nanti daddy nggak jadi sarapan lagi." Ucapan Gabriel membuat semua yang ada dimeja makan tersenyum. Tak terkecuali  Gladis. Sifat Gabriel yang perhatian. Yang membuat semua orang menyayanginya.

"El sayang, biar mommy yang nyuapin daddy. Kamu lanjut gih makannya." Ucap Gladis lembut seraya menggeser kursi disebelah Dirga. Ia menatap Dirga dengan tatapan bersalah. Lagi lagi ia membuat suaminya kesakitan gara gara emosinya yang tak terkontrol. Dirga yang melihat tatapan Gladis hanya mengusap lembut rambut panjang istrinya.

"Tidak papa, aku tau emosimu tidak bisa dikontrol. Jadi aku maklum kok yank." Ujarnya sambil menatap balik istrinya. Mereka saling melemparkan tatapan sayang sampai suara imut menginterupsi.

"Duh mulai lagi nih daddy sama mommy." Goda nya membuat sepasang suami istri tersebut salting. Gabriel sangat senang melihat keluarganya yang sangat bahagia ini. Semoga kebahagiaan ini bisa terjaga, batinnya berucap. Namun ia tidak bisa menebak apa yang akan terjadi nantinya..

TBC..

Kali ini saya nggak akan banyak bacot...
Dan saya berharap saya bisa mendapat vomment dari readers...
Thank you yang sudah menyempatkan membaca cerita gaje ini...

Nikah Muda (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang