Proses melahirkan pertama

38.5K 868 0
                                    

Hai... hari ini saya akan update 2 kali. Tolong dukungannya ya readers..

Sesampainya mereka di rumah sakit bersalin Dirga berlari menggendong Gladis yang menahan sakit. Gladis terus merintih kesakitan. Sedangkan kakak kakaknya menyusul di belakang.

Gladis pov
Sakit. Itulah yang aku rasakan saat ini. Kulihat wajah Dirga penuh ketakutan dan cemas. Ia terus berlari mencari bantuan. Sampai datang seorang suster membawa tempat tidur dorong. Dirga menidurkanku disana dan mengenggam tanganku. Ia terus mengucapkan kalimat meyakinkan. Namun aku tidak mendengarkannya lagi karena sakit yang menyerangku. Akhirnya aku masuk kedalam ruangan bersalin. Kulihat Dirga terus mendampingiku.

"Pembukaannya sudah selesai. Nona jika aku instruksikan mengejan. Mengejanlah dengan kuat." Ucap dokter tersebut. Dokter tersebut memberi instruksi dan aku mengejan sambil mengenggam tangan Dirga kuat. Bayi dalam perutku belum juga keluar. Ketika aku merasakan sakit lagi dokter tersebut kembali menginstruksikan. Dengan sekuat tenaga aku mengikuti perintah dokter tersebut. Dirga terus meyakinkanku dengan perkataannya. Tak lama kemudian perasaan lega muncul di wajah Dirga. Aku berhasil bayi laki laki yang selama ini kami nantikan. Dirga menangis terharu. Ia terus mengucapkan terima kasih dan ucapan sayangnya. Namun setelah itu semuanya gelap.

Author pov
Gladis lega. Begitu juga Dirga. Jelas tercipta diwajah mereka raut kebahagiaan. Begitu juga kakak kakak mereka yang diluar. Namun setelah itu terdengar teriakan dari dalam ruangan tersebut. Gladis tidak sadarkan diri setelah berhasil melahirkan bayi laki laki. Dokter yang ada di dalam ruangan tersebut menyuruh Dirga keluar ruangan namun kekhawatiran Dirga membuat ia memberontak. Sampai akhirnya Ajun dan Dimas menarik Dirga keluar ruangan tersebut. Kekhawatiran Dirga membuat ia sangat panik sampai ia tidak bisa diam. Ia melihat wajah tenang Desyca membuat ia bertanya.

"Lo kok tenang aja ketika adik lo didalam sana berjuang" pertanyaan Dirga membuat semua yang ada disana menoleh kepada Desyca.

"Gue tau apa yang harus gue lakuin. Sebagai seorang calon psikologi gue yakin kalau dia kuat. Kalau dia tidak kuat dia udah bunuh diri sejak dulu. Sekarang gue cuma bisa optimis. Kalau gue pesimis nantinya terkabul lagi." Ucap Desyca panjang lebar. Membuat yang disana kagum akan pikiran Desyca. Sampai akhirnya dokter yang menangani Gladis keluar dari ruangan tersebut. Langsung saja Dirga menyerobot meminta penjelasan.

"Bagaimana dok istri saya?" Ucapan Dirga membuat dokter tersebut tersenyum.

"Dia tidak apa apa. Cuma karena dia masih dibawah umur dia jadi kehilangan kesadaran. Kalian bisa menjenguknya. Dan selamat anakmu laki laki." Ucap dokter tersebut sambil pergi meninggalkan mereka. Langsung saja mereka semua masuk kedalam ruangan tersebut dan mendapati Gladis yang tertidur lelap. Dan seorang suster yang menggendong bayi yang dilahirkan oleh Gladis.

"Syukurlah mereka berdua selamat." Mungkin ucapan inilah yang hampir serempak di ucapkan oleh mereka yang ada di dalam ruangan tersebut. Dirga mengambil bayi yang ada di tangan suster tersebut. Suster tersebut membantu Dirga untuk menggendong bayinya. Terlihat Dirga yang amatiran membuat bayi tersebut menangis. Karena tangisan Gabriel-nama bayi tersebut- terlalu kencang membuat Gladis terbangun dari tidurnya. Ia mencoba duduk dan dibantu oleh cicinya.

"Ga bayi kita mana?" Ucapan Gladis membuat Dirga menyerahkan makhluk yang ada di gendongannya tersebut kepada Gladis. Suster tersebut kembali membantu Gladis dalam menggendong bayi kecil tersebut. Karena naluri seorang ibu sangat kuat, ntah kenapa tangis Gabriel langsung reda dan membuka matanya. Ditatapnya Gladis yang membuat Gladis menghadiahi kecupan pada pipi gembil Gabriel.

"Nona Gladis ini saatnya menyusui bayimu." Ucapan suster tersebut secara tidak langsung membuat semua yang ada di dalam sana keluar terkecuali Dirga. Gladis menatap Dirga yang hanya ditanggapi gedikkan bahu seakan berkata aku-mana-tau. Suster tersebut membimbing Gladis dalam menyusui. Sensasi ini terakhir kali dirasakan Gladis ketika dia dan Dirga melakukan ehem-hubungan intim-ehem. Setelah dirasa sudah aman suster tersebur meninggalkan pasangan suami istri tersebut.

"Terima kasih kamu sudah melahirkan jagoan kecil ditengah keluarga kita." Ucap Dirga sambil menatap Gladis dengan lembut. Ia mengecup kening istrinya lama sambil memeluk kepala istrinya. Gladis tidak sadar kalau anak mereka menatap mereka. Setelah cukup megecup istrinya lama kembali Dirga memerhatikan anak laki lakinya. Ia tersenyum sambil mengelus ngelus lembut pipi chubby anaknya tersebut. Gladis memasang kembali branya dan menimang nimang anaknya tersebut sampai akhirnya jagoan kecil mereka tertidur.

BERSAMBUNG

Wooow jagoan kecil mereka udah lahir nih. Ini belum endingnya loh. Karena konfliknya belum muncul. Jadi terus dujung saya ya...
Dan jangan lupa vommentnya.
Arigatou...

Nikah Muda (REVISI)Where stories live. Discover now