Belum siap

31.1K 702 0
                                    


Gladis sudah sampai dirumahnya. Ia melihat kesekeliling rumah. Tidak ada orang. Semua orang sibuk dengan urusan mereka masing. Ia akan membersihkan rumah dan memasak.

Sudah pukul 6. Sebentar lagi suami dan kakak kakaknya akan pulang. Ia menuju kekamar mandi dikamarnya bermaksud ingin membersihkan diri. Ia ingin bersih didepan semua orang tertama suaminya.

"Siapkan diri nanti malam"

"Arggh...kenapa aku memikirkan itu." Teriak Gladis frustari ditengah tengah acara mandinya. Setelah selesai mandi. Ia mencari baju yang menurutnya berbeda dari hari biasanya. Entah kenapa ia mempunyai firasat lain. Atau Dirga akan memaksanya malam ini untuk melakukan'itu'. Memikirkannya saja membuat pipinya memerah. Setelah selesai berpakaian, ia segera menuju lantai 1. Baru ia sampai dilantai satu, terdengar olehnya suara anak kecil.

"Mommy, bukakan pintunya dong. Kami udah pulang nih." Ucap Gabriel dibalik pintu besar bewarna gading tersebut.

"Iya bentar sayang." Ujarnya sambil melangkah kedepan pintu. Ia membukakan pintu tersebut yang disambut dengan pelukan di pinggangnya oleh anaknya dan kecupan ringan oleh suaminya. Sedangkan kakak kakaknya mengulum senyum. Tiba tiba Gladis memekik senang.

"Kakakkk...cici.." pekiknya membuat semua yang ada disana tersenyum sedangkan Dirga dan Gabriel hanya memutar mata mereka bosan melihat kelakuan Gladis yang selalu berlebihan dan mengacuhkan mereka kalau sudah bertemu kakak dan cicinya tersebut.

"Ehem, setidaknya biarkan kami masuk dulu Dis" deheman Reihan menginterupsi acara peluk pelukan antar saudara tersebut. Gladis hanya nyengir dan mempersilahkan semua yang ada disana masuk. Gladis menuntun anak dan suaminya untuk mengganti pakaian mereka masing masing. Gabriel yang ngotot ingin digantikan baju oleh mommynya itu membuat Gladis heran atas tingkah anaknya itu. Begitu juga suaminya.

"Hei.. hei kalian kenapa begini sih?" Tanya Gladis gelisah melihat suami dan anaknya yang bersikap aneh tersebut. Dirga tidak melepaskan pelukannya di pinggang suaminya tersebut begitu juga Gabriel yang terus duduk dipangkuannya.

"Habis kalau udah ada uncle, mommy cuma manja sama uncle. Sedangkan El dan daddy mommy tinggalin ya kan dad?." Ujarnya sambil cemberut membuat Gladis tersenyum. Dirga meletakkan dagu runcingnya dibahu Gladis. Gladis mengusap pelan wajah kedua orang yang sangat ia cintai itu.

"Maaf ya sayang. Mommy cuma senang aja. Dulu mommy tidak bisa pisah dari uncle. Walau ia hanya saudara ankat mom, tapi ia sangat menyayangi mommy. Makanya mommy senang kalau ada mereka disini. Maaf ya sayang. Maaf ya Ga." Ujarnya panjang lebar sambil memasang wajah bersalah.

"Nggak papa kok yank. Kita juga ngerti kok. Kamu boleh manja sama kakakmu, tapi jangan sampai melupakan kami. Bagaimanapun juga kamu sudah punya keluarga. Jadi ingat ya." Kata kata Dirga seakan membuat Gladis tenang kembali. Ia melihat kearah anaknya. Anaknya tersenyum. Senyuman yang sama seperti ayahnya.

"Iya mom, jangan lupain kami lagi. Nanti kalau daddy marah nggak jadi deh El dapet adek." Godanya sambil menahan senyum geli. Gladis menurunkan Gabriel dari pangkuannya dan pergi dengan diam tanpa sepatah katapun. Gabriel dan ayahnya hanya cekikikan.

Gladis pov

Sial kenapa aku harus seperti ini? Pasti mereka menrtawakanku. Ahh....

Aku segera pergi ke meja makan. Kulihat semuanya sudah duduk di kursi meja makan-ya iyalah dikursi,masak dimeja- melihatnya dengan mata menggoda.

"Oow oow.. persiapan untuk nanti malam ya.?" Lagi lagi kak Ajun menggodaku. Bahkan kak adit dan cici tertawa cengengesan. Membuat aku kesal. Aku menarik kursiku kasar yang membuat orang dimeja makan tertawa. Sampai sebuah suara menginterupsi acara tertawa mereka.

"Huh.. uncle, aunty nggak ngajak kami ketawa ya. Nggak seru uh." Ucap anakku sambil memasang muka cemberut. Ciciku langsung menghampirinya. Aku menarik kursi untuk suamiku. Ia segera menysul duduk.

HAHAHAHA...
saya bisa gila dengan ini...
Ini cerita sebelum yang cemburu tadi ya.....
Sori saya bisa segaje ini...

Nikah Muda (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang