Chapter 3

1.4K 79 1
                                    

Little Things - One Direction

" don't trust too much, don't love too much, cause 'too much' can hurt u so much. "
- Unknown
***

" Lo murung banget sih," komentar Sasha seraya menggambar doodle nama 'gebetan' yang dia harapkan akan peka dengan perasaannya. Dialah Jovial Alinsky Donovan.

" Gue boleh nginep di rumah lo gak? Buat malem ini aja," tanya Atha sambil menulis catatan dari Bu Laila —Guru PKN— di dalam buku catatannya. " Waduh, gue hari ini lagi ada acara keluarga. Kenapa lo gak ke Miss Kaila aja?" usul Sasha berhenti menggambar.

" Terpaksa. Sekalian latihan biola juga," jawab Atha menghela nafas —dengan terpaksa—. Tiba-tiba, Bu Anala —Guru seni budaya— masuk kelas. " Dinar Athalla Myesha, boleh ikut ibu ke ruang guru? Maaf Bu Laila saya bawa Atha dulu ya," kata Bu Anala.

Glek!

Semua murid menoleh ke arah Atha. " good luck!" seru Sasha setengah berteriak mengarah ke Atha yang sudah berjalan menuju ambang pintu. Atha menaruh jari telunjuknya di bibirnya agar Sasha diam menutup mulutnya. Sasha membalas dengan jari jempol dan kembali dengan posisi semula.

***

Dalam perjalanan, ternyata Bu Anala mampir ke kelas 2-IPS-B. Kebetulan kelas tersebut sedang freeclass. " Nandana Satria dimana?" tanya Bu Anala.

KOK SI BEGO?! seru Atha dalam hati. Panik memenuhi pikirannya.

" S-saya bu," jawab Satria gagap. Dia memegang vape yang kemarin Atha buang. Terlihat Julian yang tersenyum melihat Atha panik. Wajahnya memerah. " Hei, rival," sapa Satria hampir berbisik melewatinya. Atha yang masih mematung ditinggalkan oleh Bu Anala dihampiri Julian. " Woi, matung aja. Tuh udah ditinggalin Satria sama Bu Anala," kata Julian sambil tertawa. " Eh iya. See yaa," seru Atha gelagapan. Ia segera berlari menyusul Satria dan Bu Anala.

" Kalian tahu kenapa ibu panggil?" tanya Bu Anala dengan wajah seriusnya.

" Gak tau bu," jawab Satria dan Atha menggeleng bersamaan.

" Satria, nilai seni budaya kamu anjlok dengan nilai 2,5. Dan Kamu, Atha, kamu mendapatkan nilai sempurna. Dan tugas kamu, Tha, kamu menemani Satria belajar sampai sebelum UAS akan datang. Mengerti?"

Satria dan Atha diam mematung.

" Kok kalian malah diem sih?" tanya Bu Anala bingung. " I-iya bu," jawab mereka bersamaan.

Keduanya keluar dari ruang guru. Saling menatap dengan tatapan dendam.

" Kenapa sih gue harus ngajarin lo?" tanya Atha melompat-lompat kesal.

" Dan kenapa sih gue harus diajarin sama lo? kan lo bego," sahut Satria datar. Atha berhenti melompat. Ia memukul kepala Satria dengan kencang. " Lain kali jaga omongan lo!" ancam Atha lalu berjalan mendahului Satria.

" Ugh! Tuhan, kenapa sih aku harus dipertemukan sama setan terkutuk itu. Amit-amit ya allah," kata Atha pada dirinya sendiri sambil mengelus dadanya.

Tiba-tiba seseorang menyodorkan permen loli coklat di depan mata Atha. " Hai, cewek ribet nan menyebalkan," sapa Julian sambil mencubit pipinya. Atha hanya mendengus geli sambil mengusap pipinya.

HiddenWhere stories live. Discover now