ONE-SHOT 2

416 15 0
                                    

ONE-SHOT 2 :: Bertemu denganmu adalah anugrah terindah yang pernah aku dapatkan.

( Julian Adevon )

"Aku melihatmu sebagai anugerah, namun sepertinya kamu menganggapnya sebuah lelucon.
Julian Adevon—

🌹
26 Maret 2017
***

Julian duduk di meja makan bersama Nathan dan Putri, juga Nindy yang sedang membuatkan teh manis hangat untuk mereka berempat

" Naik mobil aja udah bareng-bareng," masih saja Putri merengek ingin menaiki motor ninja milik Nathan. Putri termasuk gadis yang senang menggunakan motor ninja walau tidak di kategorikan sebagai perempuan tomboi.

Nathan meringis ketika mendapatkan cubitan di lengannya dari Putri, " Najis ih," umpat Nathan membuat Putri kembali bereaksi. Hanya Nathan dan Putri yang sering melakukan adegan seperti ini, sementara Julian saja sebenarnya malas menjadi kembaran dari keduanya.

Julian itu kalem, anak baik-baik, dan malas mengikuti kegiatan rutin yang setiap hari di lakukan Nathan dan Putri, berantem.

" Astagfirullah, udah dong!" gerutu Julian mencak-mencak sambil mengambil sepotong roti lalu melahapnya, Nindy yang melihatnya hanya tertawa kecil.

Nathan dan Putri mengutuk Julian dalam hati, lalu memakan roti sambil melirik Julian kesal, " Di makan yang ikhlas, bodoh," Nathan dan Putri malah melengos.

Cape ya, menanggapi dua makhluk yang senang menggerutu.

***

Hari pertama bersekolah di National Plus. Sekolah yang di kenal dengan prestasinya yang mengagumkan membuat Julian dan kedua kembarannya merasa beruntung.

Yang seleksi beribu-ribu, yang masuk tiga ratus doang.

Julian menderapkan langkahnya menuju lapangan basket, dimana anak kelas sepuluh angkatan tahun ini berkumpul.

Rasanya Julian ingin berteriak.

Dan siswi yang melihatnya dari atas ingin berteriak juga.

Banyak melihat Julian sebagai cowok blasteran. Padahal Julian sama sekali bukan anak blasteran. Ya blasteran betawi-sunda doang, pantes Nathan dan Putri sering berantem menggunakan bahasa betawi dan sunda kasar membuat Julian menggeleng.

Mengapa kita membahas kenapa Julian ganteng?

Julian, Nathan, dan Putri lahir di Amerika ketika ayah mereka bekerja menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Kata Nindy, ketika menghamili tiga serangkai itu ia di doakan oleh banyak mualaf dan orang muslim di masjid yang ada di Washington D.C.

Sudah, jangan membahasnya lagi.

Putri menemukan teman-temannya yang alay, menurut Nathan dan Julian. Sementara keduanya masih bingung mencari teman, masa temenan sama kembaran doang? Eneg banget, setiap hari udah ketemu.

Mata Julian terkunci, ketika menemukan seorang gadis yang membawa tas biola di genggamannya. Siapa gadis itu?

Dia cantik.

Nathan mendecak pelan, " Ada yang jatuh cinta nih," Julian salah tingkah dalam sekejap, gadis tersebut yang merasa di perhatikan oleh Julian langsung menatap Julian dingin.

Cukup menarik. Itu yang terlintas di pikiran Julian, tidak sabar ia mencari nama gadis itu. Misterius. Sepertinya dia adalah gadis dingin dan anti sosial, tidak terbiasa dengan keramaian. Mengapa Julian saat ini merasakan jantungnya berdetak lebih cepat?

HiddenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora