ONE SHOT-1

846 41 0
                                    

ONE SHOT-1 :: Menginginkanmu kembali.

" Tidak semudah itu mencintaimu."
—yang mencintaimu diam-diam
*
" Aku gengsi, untuk mengatakan segalanya."
—gengsi, cinta, diam.
***

Abi menyeruput frappuchino yang ia pesan di cafe yang biasa ia singgahi, bersama Adrian ataupun ibunya untuk mencurahkan isi hatinya.

Kali kesempatan ini berbeda, dirinya masih mengenakan rok rimple SMA-nya, hujan deras yang membuat beberapa orang betah berada di dalam cafe, ada juga yang sepertinya karena sesuatu yang mendesak rela berhujan-hujanan. 

Abi menyumpalkan earphonenya, memutarkan lagu San Fransisco yang dibawakan oleh 5 Seconds Of Summer dan kembali membaca buku novel wattpad yang baru saja ia beli kemarin di toko buku.

Abi teringat masa sekolah dasarnya, tepatnya ia teringat kenangan dirinya bersama seseorang yang ia diam-diam cintai selama bertahun-tahun.

Argh shit! Kenapa gue gak bisa move on sih! rutuk Abi dalam hati kesal.

Abi melepas kedua earphonenya kasar dan menaruhnya di meja, lalu ia mengacak rambut gelombang sebatas dadanya.

Tiba-tiba Adrian datang masuk ke dalam cafe, sepertinya karena Abi sudah tiga jam berada di cafe ini membuat Adrian khawatir. " Aduh adek gue berkeliaran mulu," cetus Adrian langsung duduk di hadapan Abi.

" Yang penting keliarannya ke cafe," balas Abi terkekeh. Wajahnya kembali murung.

Adrian sudah tahu, pasti Abi teringat masa lalunya, " Blake?" Abi mengangguk pelan. Tak pernah ia memikirkan sesuatu sampe separah ini.

" Cowok dingin itu kenapa harus lo inget sih? Udah kenangannya pahit, lo lagi gak bisa move on," ucap Adrian yang membuat Abi tersenyum sendu. 

" Kadang sifat tidak mempengaruhi seseorang untuk mencintai orang yang ia cintai." Suara Abi terdengar parau, Adrian tersenyum tipis, berusaha menenangkan adiknya kala dia sedang mengalami masalah.

" Berjuang sendiri sakit, bi. Apalagi sekarang Blake jauh dari lo, semakin sakit pastinya." Abi menatap abangnya dengan perasaan campur aduk.

" Dia udah campakkin lo, dan lo masih tetap sayang. Whoaa. No, bi. That boy would be never allowed again in your life," sergah Adrian di akhir kalimat.

Abi tersenyum, abangnya terlalu overprotective.

" Kadang cinta emang egois, bang." Seketika Adrian diam karena empat kata yang Abi lontarkan padanya.

Kadang cinta emang egois.

" Seperti lo, bang, lo sayang diam-diam sama Prita, dan Prita lagi sama orang lain."

Seketika orang yang duduk berada di belakang Abi merunduk, dia gadis yang disebutkan Abi. Dan dia adalah Prinanta Ayunda. Bisa di lihat, gadis tersebut sedang mengetik sesuatu. Setelah men-save apa yang Prita tulis, ia segera menengok ke belakang.

Terdapat Adrian yang sedang curhat tentang renggangnya hubungannya bersama Prita. Entah mengapa, semua kata-kata yang Adrian lontarkan pada Abi membuat Prita sakit.

HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang