Chapter 21

689 51 0
                                    

Somebody To You - The Vamps

" Every month is november,
and i love you everyday. "
—Sweet November ( 2001 )
***

" Beneran lo mau sekolah Tha? Lo pake kursi roda, lo pake alat pernapasan, dan kepala lo botak. Lo gak takut di bully?"

Sasha dan Nadya pagi ini berada di rumah Atha karena Atha ingin bersekolah.

" Karena ledekan dan ejekan gak mengubah apapun dari gue. Mulai dari penyakit gue hingga hilangnya semua rambut gue karena kemoterapi," balas Atha dengan senyum sendu.

Meskipun keadaan Atha membaik selama dua bulan ini, namun ia kembali menerima efek samping. Kepalanya sepenuhnya bersih tanpa helai rambut.

" Yaudah. Gue gak maksa lo ya, Tha," timpal Sasha menyerah. Lalu segera mendorong kursi roda yang Atha duduki menuju mobilnya.

Hidup tidak sepenuhnya indah, bukan?

***

Satria menyambut Atha sejak di lahan parkir national plus. " Kamu beneran sekolah? Gak takut cewek sarap pada ngeledek kamu?" tanya Satria menekankan kata 'cewek sarap' yang ia maksud adalah Putri dan kedua temannya.

Atha menggeleng. " Kamu botak aja cantik, jadi makin sayang," goda Satria mencubit pipi Atha.

Pipi Atha memerah, " Ihh gak usah pake acara flirt segala deh," balas Atha, sebal.

Satria hanya terkekeh, lalu segera mendorong kursi roda Atha menuju koridor.

Ratusan mata mengarah kedua pasangan itu. Namun lebih mengarah Atha.

Sudah pasti, Putri akan datang ke hadapan mereka. " Satria, kenapa lo gak bilang ke Atha kalau kita udah balikan?" seru Putri merusak suasana.

Atha menengok ke Satria, melemparkan tatapan tidak percaya, " Beneran, Sat?"

Satria tetap mematung. " Sat, jawab!" paksa Atha berkaca-kaca.

Putri memutar bola matanya, " Tinggal bilang iya apa susahnya sih, Sat?!" balas Putri ketus.

Satria mengangguk pelan.

Perlahan air mata jatuh di pelupuk mata Atha. Atha melihat bayangan Sasha menampar Satria. " Lo brengsek, Sat. Atha gimana? Lo biarin dia sekarat? Ternyata selama ini lo itu tetep Satria yang dulu. Satria yang brengsek."

Dea dan Nadya menenangkan Atha yang menangis. Lalu membawanya pergi menuju kelasnya.

Atha mengeluarkan semua air matanya yang tak bisa ia bendung. Ternyata, ia sendiri dan Satria saling mengkhianati.

Satria tetap saja dia yang dulu.

Dia yang brengsek, dia yang menyebalkan, dia yang playboy.

" Bawa gue pulang please," paksa Atha tidak terlalu jelas karena dia telapak tangannya menghalangi wajahnya.

Nadya menghela napas, " Tapi ini udah bel masuk,  Tha."

HiddenOnde histórias criam vida. Descubra agora