Chapter 17

741 53 1
                                    

Everything Has Changed - Taylor Swift ft. Ed sheeran

"kelak kau akan merindukanku sebagai sesuatu yang tak kau temui pada siapa pun."
—Unknown
***

Dua bulan kemudian...

" Tha, hari ini adalah hari dimana tujuh bulan yang lalu, di Macau aku memberi tahu semua yang kurasakan padamu. Happy Monthversarry, Tha," ucap Satria tersenyum pada Atha dan mengelus rambut Atha perlahan dari puncak kepalanya hingga anak rambut yang ada di bawah bantal.

Masih seperti tiga bulan yang lalu, dengan infus di tangan, wajah yang pucat, alat pernapasan yang tertancap di kedua lubang hidungnya, dan tertidur pulas.

Atha terlihat cantik meskipun dirinya pucat dan terbaring lemah.

Satria masih yang sama, tidak ingin mencari siapapun. Ia sudah mencintai Atha bagaikan candu.

Satria mencium punggung tangan Atha berkali-kali, berharap ia bangun dan menatap Satria berbinar, tersenyum, dan menangis karena telah membuat Satria menunggunya bangun terlalu lama.

Satria memperhatikan tangan Atha yang bergerak sendiri. Tidak ada angin di ruang inap Atha kecuali air conditioner yang tidak terlalu kencang.

Perlahan, Atha membuka matanya, memperhatikan bau sekelilingnya.

" Aku dimana?" tanya Atha pada dirinya sendiri. " Kamu di rumah sakit, Tha," seru Satria berkaca-kaca. " K-kamu s-siapa? A-aku kenap-pa?" ucap Atha terbata-bata. Menatap Satria penuh tanda tanya.

" Gue Nandana Satria, pacar lo, Tha."

Atha tertawa, " Sejak kapan gue punya pacar? Ngarang ah lo."

Memang benar semua omongan dokter, Atha amnesia.

Satria hanya tersenyum sendu. Menatap Atha yang bingung dan tidak mengingat apapun. Hingga dokter datang dan mengecek keadaan Atha.

" Atha memang terkena gejala gegar otak, yaitu amnesia. Kondisinya belum sepenuhnya pulih. Seminggu lagi dia baru boleh pulang dari rumah sakit, setelah dari rumah sakit Atha akan menjalani kemoterapi seminggu tiga kali," jelas Dokter Noval.

Dokter Noval menghela napas, " Dan karena tulang kaki kanannya patah, selama seminggu dia akan mengenakan kursi roda." Lalu Dokter Noval keluar dari ruangan.

Atha dan Satria saling bertukar tatapan, " Apa yang lo ingat?"

" Biola dan cara memainkannya," balas Atha pelan.

Satria hanya meringis, dirinya tidak diingat.

" Please, lo harus inget semuanya, Tha!" kata Satria ketus. Niatnya tidak sejauh itu, namun dirinya tengah kalap oleh amarah.

Tiba-tiba, Satria mendengar seseorang terisak, dan menangis. Dia Atha. Lalu Atha membuka kedua telapak tangannya dan menutupi permukaan wajahnya dengan sempurna.

Terdengar isakannya semakin menjadi, " T-tha," panggil Satria.

" Jauh dari gue!! G-gue gak butuh l-lo," kata Atha ketus, tangisannya meledak.

HiddenWhere stories live. Discover now