Chapter 20

659 46 0
                                    

Leave A Trace - CHVRCHES

" Karena merelakanmu dengannya adalah hal yang paling menyakitkan. Bukannya aku tidak ikhlas. Aku belum siap menerima kenyataan yang ada."
—Unknown
***

Satria menatap lokernya yang baru saja ia buka. Banyak foto Atha yang tertempel di dalam loker itu.

" Masih belum bisa terima kenyataan Atha jauhin lo?"

Satria terpekik kaget. Putri. Datang layaknya jalangkung, datang tanpa diundang.

" Apaan sih lo?!" balas Satria dingin. Putri memutar bola matanya, menatap Satria dingin.

" Atha bilang ke gue, dia mau lo sama gue bareng. Dia relain lo, gue rasa apa yang dia lakukan baik," jelas Putri dengan senyum iblisnya.

" Baik pala lo peang. Baik buat lo, tapi bukan buat gue," sahut Satria menunjuk Putri dengan jari telunjuknya ketika menekan kata ' Baik buat lo ' .

Satria lalu pergi meninggalkan Putri yang melongo tak percaya.

Dirinya masih tidak berhasil merebut hati Satria. Mengapa dia mencintai gadis yang sekarat?!

***

Di dalam kelas, Atha hanya membaca novel Paper Towns —Atha memang menyukai semua novel adaptasi John Green.

" Kenapa sih lo jadi pendiem?" tanya Sasha menghampri Atha. Ia membawa dua botol minuman isotonik dan membaginya satu pada Atha.

Atha menutup bukunya dan menyelipkan pembatas buku di halaman yang tadi ia baca. " You dont need to know, Sash," ucap Atha tersenyum tipis.

Sasha lantas memeluk Atha, ia tahu Atha sedang menyimpan rasa sakit yang teramat selain penyakit yang dideritanya.

Sasha menyadari, Atha tengah menangis di pundaknya. Isakannya pelan, namun ia merasakan apa yang Atha rasakan.

" Seharusnya dalam keadaan begini lo gak nutupin ke gue."

Atha hanya merunduk, menyeka air matanya yang terus keluar dari pelupuk matanya. " Gue akan ceritakan. Nanti pulang sekolah ikut ke rumah gue aja."

Sasha mengangguk, lalu kembali mendekap Atha yang kini matanya sedikit membengkak.

Its hard to say ' im not okay ' to someone we loved.

***

Satria menyadari, Atha semakin dingin dan menjauh padanya. Mulai tidak membalas line hingga memalingkan wajahnya ketika Satria datang.

Satria mengacak rambutnya. Dan memaki dirinya sendiri. Hingga satu pesan datang dari seseorang.

Putri: Gue mau ketemu.

Satria: Males.

Putri: Ini pesan dari Atha, Sat.

Putri tidak bohong kan?

Kini Satia mengenakan bomber jacketnya dan segera mengendarai motornya.

HiddenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang