The beginning-part 1

3.5K 309 255
                                    

"Awal dari semua"

Ini adalah hari pertamaku menuju masa SMA. masa dimana seseorang sudah bisa dibilang beranjak dewasa, mendapatkan hal baru yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Apa semua itu benar? hanya itu pertanyaanku untuk saat ini.

Namaku Keira Syadra Alifia, 15 tahun, Tinggi, langsing -oalah-, Cantik? relatif, Masih Single bukan Jomblo! Calon Siswi kelas 10 di SMA Mahadibya .

SMA Mahadibya termasuk sekolah impian bagi semua orang, satu-satunya SMA yang deket dari rumahku, dan katanya sekolah ini gudangnya cogan loh, whaaa.

Disinilah aku, bersiap menyambut chapter selanjutnya dari hidupku.

Kakiku melangkah ke dalam area sekolah baruku, semua terasa baru hanya seragam putih biru yang masih kugunakan hingga saat ini.

Kulihat area lapangan sangatlah penuh oleh para peserta didik baru sepertiku, di tengah keramaian aku mencoba mencari seseorang yang ku kenal, setelah memperhatikan cukup lama aku melihat beberapa teman SMP ku, aku menghampiri mereka, menyapa lalu berbincang sedikit tentang hal yang kami lakukan liburan kemarin.

Di tengah obrolan kami terdengar suara speaker, "Diberitahukan kepada seluruh siswa baru untuk berbaris di lapangan, di mohon juga kepada OSIS dan MPK untuk memimpin merapikan barisan." para OSIS dan MPK pun sibuk merapikan barisan setiap siswa.

"Tolong masing-masing buat 3 baris yang dipimpin 2 OSIS dan 2 MPK." kata seseorang yang sepertinya ketua OSIS.

Semua menuruti perintahnya termasuk aku, segera aku memasuki barisan yang sudah ada, ingin sekali aku berdiri di barisan depan tapi apa boleh buat tubuhku yang tinggi sepertinya membuat orang-orang ingin berada di depanku.

Perlahan-lahan aku mundur ke belakang karena semakin banyak orang yang berada di depanku sampai akhirnya aku berhenti dan tentu saja di belakangku sudah tidak ada orang -hey apa aku terlalu tinggi?-

Di tengah ramainya barisan, aku mendengarkan percakapan kedua siswi di depanku.

"MPK itu apa sih?"

"Kata Kaka gue, MPK itu sama aja kayak OSIS."

"Kalo sama kenapa harus ada MPK?"

"Nggak tau, yang gue denger jabatan MPK itu lebih tinggi dari OSIS, tapi gue juga gak tau pasti sih."

Mendengar itu aku menjadi penasaran lalu melanjutkan kegiatan mengupingku.

"Anak MPK yang mana, sih?"

"Tuh coba lo liat ke depan," dengan susah payah cewek itu jinjit untuk melihat kedepan. Karena penasaran, aku pun mengikutinya.

"Nggak keliatan, pada tinggi banget." keluh cewek itu -kalo aku sih keliatan hm-.

Terlihat olehku, jejeran orang di depan yang terbilang rapih, ada yang memakai almed biru dan abu-abu. Lalu mana yang disebut MPK?

"Pendek sih lo!" cela temannya dengan tersenyum miring, "Liat lewat selah-selah barisan aja." lanjutnya.

"Oh iya gue ngeliat, tapi yang mana?"

"Yang pake almed abu-abu." jawabnya, membuatku ikut bergumam -oh yang itu.-

"Sstt jangan berisik, ya dek, sebentar lagi apel dimulai." tiba-tiba seseorang yang bisa kupanggil OSIS menegur, Mereka pun langsung terdiam.

Upacara pembukaan MPLS sudah di mulai sejak tadi teriknya matahari pagi membuat semangatku hilang seketika, pidato dari kepala sekolah pun terus mengiringi.

Only HopeWhere stories live. Discover now