Why- part 3

1.6K 227 100
                                    

Ngapain liat-liat foto saya?" Tiba-tiba suara seseorang membuyarkan lamunanku, semua terdiam kaget, aku pun melihat ke arah pintu. Ternyata ituuuu....

"Pak Ubay?" Teriak ka Caca di dalam keheningan -Oh pak Ubay-

"Saya kira Albyan Pak." Ka Caca menghela nafas.

"Haha oh jadi itu foto Albyan?"

"Emm bukan Pak bukann," Ka Caca salah tingkah.

Semua kaka pembimbing langsung menghampiri Pak Ubay, lalu Salim.

"Semuanya tolong balik ke tempatnya masing-masing!" Perintah Ka Rizky, semua menuruti.

"Kita Ka?" Tanya Dio dan Bayu.

"Yee balik juga lah." jawab ka Rizky.

"Lo mau kita suruh goyang lagi? Hah?" Sambung Ka Aldo, aku tertawa mendengar itu.

"Engga-engga Ka," mereka berdua segera duduk di tempat mereka.

"Goyang? Heh kalian ngapain Ade kelas kalian ? " tanya pak Ubay.

"Engga ngapa-ngapain kok Pak" jawab mereka sambil menahan tawa.

"Ingat disini gak boleh ada kekerasan atau unsur pemaksaan!" Pak Ubay menasehati.

"Yah Pak kalo gitu nanti MPLS mereka gak berkesan Pak" kata Ka Aldo.

"Gak seru juga jadinya tuhh" sambung Ka Caca.

Pak Ubay geleng-geleng kepala.

"Kalian seneng kan?" Tanya Ka Rizky kepada kami semua.

"Senenggggg," jawab kami seperti anak-anak.

"Gak ada unsur pemaksaan kann?"tanya Ka Imel dengan menekankan kata PEMAKSAAN.

"Engga kokkk," jawab kami sedikit tertawa.

"Engga kok Kaa enggaa, engga ada pemaksaan disini." teriak Dio dari bangku paling belakang, kita tertawa karna sepertinya hanya dia yang terkena paksaan.

"Tuh kan Pak, mereka seneng kok." kata Ka Aldo.

"Yaudah Pak karna udah ada bapak, kita keluar dulu Pak" kata Ka Rizky, mereka semua pun keluar.

"Eiittss Bayu! Kamu masih punya hutang ya sama kitaa" kata Ka Caca di ambang pintu, Bayu hanya mengangguk sambil menepuk jidat.

"Hei hutang apa?" Tanya Pak Ubay.

"Ihh bapak kepoo, assalamualaikum Pak." ka Caca langsung berlari keluar.

Yaa suasana kelas kini menjadi normal kembali, tapi kami lebih rilex sekarang dibanding kemaren. rasa bosan sepertinya tidak ada di waktu sekarang ini karna sikap Pak Ubay juga yang membuat kami senang , dia tegas, tapi lucu dan kadang suka gak jelas.

Ringkasan matematika yang dia jelaskan membuat kami pusing tapi entah kenapa kami masih tetap tertawa dan enjoy, mungkin karna memang cara mengajar pak Ubay yang menjadi idaman hehe.

Di rumah

Malam ini aku sendiri di rumah, Mamah dan Papah lagi menjenguk sodara di rumah sakit. Aku gak boleh ikut karna besok sekolah.

"Huft bosen," aku merebahkan tubuhku di kasur.
Ku ambil ponsel yang ada di bawah bantal lalu membuka line, sejak tadi banyak notif line yang masuk tapi aku mengabaikannya.

Pulau Sumatera        2780
9.5 squad                     305
Alumni angkatan 11 4572
I love k-pop                 999
K-drama                      443
Anime lovers               552

Only HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang