Really?- part 14

897 129 56
                                    

Sesuatu yang biasa akan menjadi luar biasa jika itu tentangmu
-Keira-

•••

Di jam istirahat pertama aku tidak ikut ke kantin dengan yang lain, karna saking keponya sama nama si pangeran.

"Faruk, Farmin, Faras, Faron aduhhh siapa sih namanya." umpatku sambil membanting ponsel ke atas meja.

Itu daftar nama dari Far yang ku temukan di bagan anak MPK yang ku lihat di mading tadi.

Sejak tadi aku terus mencari nama-nama itu di akun Instagram mpk SMA Mahadibya, tapi setelah aku buka satu per satu ternyata namanya bukan termasuk nama orang yang di atas. Gosh

"Apa tadi gue baca kecepetan ya?ah dari pada galau mending balik ke mading deh" batinku.

Jalan sendirian di tengah keramaian itu gak enak. Itulah yang aku rasakan sekarang huft

Sesampainya di dekat mading, terlihat beberapa kakel cewe yang
Bergerumun melihat ke satu arah yaitu mading.

Ku lihat kesana dan ternyata Dio lah penyebabnya.

"Dio namanya"
"Cool banget aw"
"Dedek unyu"

" iiyyuuhh " satu kata dari batinku untuk mereka.

Aku berjalan mendekati mading, Dio melihatku, aku mencoba tersenyum tapi dia malah segera pergi tanpa tersenyum -again? -

"Njiirr itu orang minta di tombak?" umpatku menatap tajam punggungnya.

Ku alihkan pandanganku ke mading, kali ini dengan teliti aku menelusuri nama dari Far.

"Woy " tepuk orang dari belakang.

"Ihss velaa" kataku malas .

"Ngapain disini? Mejeng? " ledekny.

"Mejeng apaan? Lo gak liat gue lagi ngapain? "

Vela melihat ke arah mading.
"Tadi katanya udah ketemu"

"Salah, bukan dia ituu" aku memutar bola mataku lalu melanjutkan mencari.

" bukan far kali namanya."

"Gue denger sendiri ka rama manggil dia far waktu itu."

"Mungkin far itu nama belakangnya." Vela ikut mencari.

"Ini kali" ujarnya menunjuk ke satu nama yaitu fareskha.

"Albyan Fareskha?" ucap ku, Vela tersenyum mengangguk.

"Gak mungkin, gue udah liat sendiri ka Albyan yang mana." kataku dengan yakin.

"Kapan? " Vela menaikkan satu alisnya.

"Pas lomba 17an, yang waktu itu megang kamera."

"Yang megang kamera itu banyak tau, mungkin bukan ka albyan kali"
Iya juga sih, tapii

"Ya kalau itu bener dia gue gak mau suka sama dia."

"Kenapa? "

"Ka albyan itu famous dan gue gak mau suka sama orang famous, nanti banyak saingan lagi." ucapku.

"Kei keii" Vela geleng-geleng kepala.

Pandanganku ku alihkan pada kakel genit tadi, mereka terlihat senyum-senyum padahal udah gak ada Dio disini.

"Kei" panggil Vela dan langsung membuat tubuhku berbalik.

Sesuatu yang indah ada di depan mataku, pangeran ku berjalan sendiri dengan Tampannya. Ahhh

Deg deg deg. Aku memegang jantungku, oh goddd help me.

Semakin mendekat... Mendekat hingga dia melewatiku dan...

"Albyan" para kakel genit memanggil namanya.

Deg. What? Albyan? Namanya? Jadi selama ini...
Aku melihat ke arah Vela yang sudah senyum menyeringai ke arahku.

"Yakin gak suka?? " katanya.

Aku menelan paksa saliva ku.
Tuhannn benarkah ini?

•••
Sesampainya di rumah aku mencoba mencari nama albyan, karna di sekolah tadi aku benar-benar takut. Kaget. Yaa gitu deh

Ku klik akun IG yang bernama albyan dan...
-Nothing picture- post nya 0, cuma following 10 akun tapiii followers nya bejibun. Astagaaa

"Hah? Postingan 0 tapi followers sampe seribu??" aku menatap tak percaya.

" Hellooo apa kabar gue yang nge post terus tapi followers cuma 300? Itu juga karna gue minta follback njirr" umpatku.

Aku berfikir lagi caraku menemukannya, lalu aku mengingat satu sosmed yaitu facebook.

Ku ketik namanya...
ALBYAN FARESKHA dan ketemu!



This's really really you! Oh my

•••

Penampakan Albyan keluar di mulmed guys :D

Btw, facebook itu selalu ada bagi semua yang membutuhkan lohh wkwk

Stay read
Voment jangan lupaa 😉

Only HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang