Him-part 11

952 144 40
                                    

Bukannya aku tidak pernah jatuh cinta, tapi aku merasa cinta pertama ku adalah kamu!
-Keira-

•••

ada seseorang memakai jaket varsity biru yang sedang asik mengambil momen upacara dengan kameranya. Tapi wajahnya tidak terlalu terlihat. Aku menyipitkan mataku dan...
Deg.

That's my prince huahhhh

Detak jantung tak beraturan, keringet dingin yang kurasakan, senyuman lebar tak bisa ku tahan.
Oh noooo

"Kei lo kenapa sakit? " tanya Niken sambil memegang tanganku.

Aku menoleh ke arah Niken, tersenyum lalu geleng-geleng.

"Serius Kei, tangan lo keringet dingin nih" kata niken khawatir.

Bukan cuma tangan Ken tapi seluruh tubuh bahkan hati gue mungkin juga huahhh -batinku.

"Gapapa Ken, gue emang gini kalo pegel hehe" bohong ku.

"Ohh gue kira lo sakit Kei huhu" aku hanya membalas tersenyum.

Ku pandangi dia lagi, haaa rasanya sinar matahari kalah dengan sinar yang ada di wajahnya kini.

Ke kanan, ke kiri dia terus berjalan di koridor lantai 2 sepertinya untuk mencari Angle yang bagus. Aku terus tersenyum memandanginya.

Sert, seketika dia melihat ke arahku, aku menjadi malu dan menundukkan wajah. Ku intip sedikit dan Dia... Mengarahkan kamera nya pada barisanku. Aw aku maluu kaa hihi

"Kei keiii ayoo masuk kelas" ajak Niken.

"Ha? Apa ken? Emang udah selesai? " tanyaku bingung.

"Udah, ayo ah kei cape nih gue" jelas niken dan langsung menarik ku. Aku pun pasrah ditariknya setelah melihat dia yang sudah musnah huahh...

15:00

"Masuk pagi tapi tetep pulang sore, gue mah mending sekolah siang deh ahh" keluh Vela saat pertama tiba di depanku.

"Tapiiii gue seneng Vel masuk pagi" kataku dengan tersenyum.

"Loh emang kenapa kei? " tanya Vela.

"Emm gapapa seneng aja hehe" jawabku mengingat dia.

Vela menatapku aneh.

"Udah ah pulang yuu" kataku dan langsung jalan deluan.

"Ehh bareng" ucap Vela mengejarku.

"Dek dek tolongin gue dong" tiba-tiba ada seseorang yang memberhentikan kami di depan toilet cewe.

"Ka caca? " ucap ku dan Vel.

"Eh kok tau sih?" ka Caca mengernyitkan dahi nya.

"Kaka kan kambing kita eh maksudnya kaka pembimbing hehe" jawab Vela.

"Ohh iya gue lupa emm tapi gue inget lo kok yang tinggi hihi" jawabnya.

Jadi tinggi badan adalah visual dari seorang Keira? Hemm

"Emm gue minta tolong dong, tolong kasih ini ke ruang OSIS-MPK soalnya gue kebelet banget niih" ka Caca memberikan kertas seperti bagan untuk lomba 17an besok.

"Nanti gue chat anak OSIS buat ngambil itu di depan pintu kok" lanjutnya.

"Oh iya ka" jawabku.

"Makasih yaa" kata ka Caca dan langsung masuk ke toilet.

Aku dan Vela pun langsung berjalan mencari ruang OSIS yang tak kunjung kami temukan errr

"Dimana sih ruangannya? Arrgghh cape gue" umpat Vela.

"Itu kali tuhh di pojok" kataku, kami pun langsung menghampiri.

"Tuh kan bener" kami berhenti di ruang yang bertuliskan OSIS MPK ZONE.

Aku mencoba mengintip karna pintunya terbuka sedikit.

"Banyak orang Vel gue malu, lo aja nih yang kasih" kataku.

"Lo aja ah gue malu juga kali" timbalnya.

"Tungguin ka Caca aja kali ya" pikir ku.

"Kalo gitu ngapain ka Caca minta tolong kita keii" jawab Vela.

"Itu dari caca ya? " tiba-tiba ada salah satu anak OSIS yang sudah membuka pintu.

"Eh iya ka, ini dari ka Caca" OSIS itu keluar mendekati kami.

"Kasih ke gue aja" pintanya dengan ramah.

"Ram" sapa seseorang dari belakang.

"Eh kemana aja lo" jawab OSIS itu.

Tap tap
Langkah orang itu terdengar semakin mendekat hingga berada... Disamping ku.

"Sorry gue kira gak ada rapat" katanya.

Aku memalingkan wajahku ke samping, dia... Diaaa... Dia pangeran kuuu.
Jantungku benar-benar tidak bisa terkontrol, dia berada disampingku. Rasa senang ku sangat kuat dari pada melihatnya dari kejauhan saat iniiii.

"Tuhaannn" teriak batinku.

"Yaudah lo masuk gih" suruh OSIS yang baru aku ingat namanya ka rama -kalo gak salah mantan gebetan vita dulu-

Aku menggenggam tangan Vela dengan kencang -salah tingkah akutuhh-

"Aw sakit kei" keluh Vela, yang mengundang matanya ke arah ku.
Ohh my

"Eh kenapa? " tanya ka Rama.

"Sorry Vel" kataku lalu melihat ke arahnya yang hanya terlihat bingung.

"Iya iya" jawab vela.
"Gapapa ka, yaudah nih ka kertasnya" lanjut Vela dengan memberikan kertas itu.

"Oke makasih ya" jawab ka Rama.

Aku tersenyum dan tanpa basa-basi langsung menarik Vela pergi. Karna rasanya jantungku ingin copot dan aku ingin teriak huaaahhhh.

"Far jadi gak nanti? " samar terdengar suara ka Rama.
"Jadi dong" ini suaranyaaa.

Far? Apa itu namanya?

•••

Sepanjang perjalanan aku tersenyum seperti orang gila, semua yang vela katakan juga tak ku hiraukan hihi...
Ini benar-benar hari yang ku tunggu, kebahagiaan ku ini akan ku luapkan sesampainya di istana ku haha
-power of jungkat jungkit-

•••
Hayy udah gue keluarin tuh pangerannya keira wkwk
Bisa kalian bayangkan rasanya jadi keira?

Masih penasaran sama pangeran keira?
Kalo gitu Stay read guys ❤

Vomment pleaseee

Only HopeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora