Prepare - part 26

853 85 57
                                    

*UTS gue skip, jadi udah 3 bulan kemudian. Selamat membaca ^^

•••

Ulangan akhir semester satu akan segera tiba, para guru di SMA Mahadibya sibuk menghimbau murid-murid nya untuk giat belajar.
Seperti Bu Ratna yang sedang menceramahi kami sejak pukul 10 pagi sampai sekarang.

"Jam berapa Kei? " tanya Vita.

Aku melihat jam yang melingkar manis di pergelangan tanganku.
"Jam 11:50 Vit."

Vita menghembuskan nafas kasar, lalu berbisik padaku.

"Gila ya nih guru, Ceramah sampe mau 2 jam tau gak. Panas kuping gue! " umpatnya, aku hanya terkekeh mendengarnya.

Memang sudah hampir 2 jam Bu Ratna menceramahi kami setelah tadi memberikan kisi-kisi Sosiologi untuk belajar.
Aku melihat ke sekitar, wajah teman-teman ku terlihat sangat beragam, ada yang terlihat mengantuk, cemberut, biasa saja, tapi ada juga yang masih tersenyum mendengarkan ocehan Bu Ratna sedari tadi. -antara senang atau sedang carmuk? Hm-

Triinngg- bel yang kami tunggu pun berbunyi.

"Alhamdulillah. " teriak salah satu temanku, seketika dia menutup mulutnya karna mendapat tatapan tajam dari Bu Ratna. Kami pun hanya mencoba menahan tawa.

"Ingat pesan ibu, Sosiologi ini salah satu pelajaran utama di jurusan IPS. Jadi ibu gak mau nilai kalian nanti anjlok! " pesan Bu Ratna.

"Apaan tuh anjlok? " celetuk Aurel, Bu Ratna langsung menatap Aurel.

"Jelek! Memprihatinkan! Tidak bisa di tiru! "Jelasnya, Aurel yang di tatap pun menjadi kicep. Haha

"Sekian dari ibu. Oiyah ingat juga, tidak ada... " kalimat Bu Ratna berhenti ketika kami semua sudah tau apa yang ingin di katakan.

"Coretan, tipe-ex an, labelan, semua itu no no no no! " dengan fasih kami mengucapkan jargon nya itu.

"Good. " Bu Ratna tersenyum lalu pergi meninggalkan kelas.

Seketika suasana kelas berisik karna semua mengutaran isi hatinya yang selama dua jam di pendam. Wkwk

"Ya allah untung gue gak punya emak kaya gitu! "
"Ngebatin anjir setiap pelajaran dia! "
"Kuping panas ya allah."
"Sumpah demi apapun gue gak dengerin apa yang dia omongin haha"

Aku hanya tertawa tanpa ingin ikutan, -dalam hati aja cukup keless hihi-

Saat sedang asik mendengarkan umpatan mereka, tiba-tiba pandanganku beralih ke arah pintu yang ternyata sudah terdapat Dio disana. Dio melambaikan tangannya padaku, lalu aku pun menghampirinya.

"Hai Di, ngapain kesini? " tanyaku ramah.

"Mau ketemu lo. " jawabnya.

"M-mau ketemu gue? " tanyaku lagi.

"Iyaa. "dia tersenyum.

Anjir kok deg -deg an?

"Mau ngapain ketemu gue? "

"Kangen. "

Anjiirr bemper eh baper!

"Bercanda Kei," katanya sambil tertawa.
"Maksud gue, mau ketemu lo sama Lefany. "

T*iiii!

"Lefany? "aku menaikkan sebelah alisku.

"Eh Fan." panggil Dio saat Lefany berjalan melewati kami.

Only HopeWhere stories live. Discover now