Mean - Part 36

957 68 89
                                    

Aku memiringkan sedikit kepala, lalu mengambil sticky note yang terselip di lokerku, "Surat?"

Kubaca dengan saksama dan hanya mendapati kalimat,

'First meet'

*

Seketika dahiku berkerut samar, "What's this?"

Di atas kertas itu hanya tertulis 'First meet' dan aku tidak mengerti apa maksud dari itu.

Aku membuka tas, mencoba mencari kunci loker di sana.

Saat menemukan kunci, aku langsung membuka lokerku, berharap ada sesuatu yang lain di dalamnya.

Tapi, nihil.

Tidak ada apapun, hanya ada barang-barangku saja.

"Hm, orang iseng kali, ya?" gumamku seraya membolak-balikan kertas yang ku pegang.

"Eh! Ada gambar?" aku memicingkan mata saat melihat gambar di balik kertas.

Itu terlihat seperti ...

"Pohon?"

Aku terus menerawang gambar itu. Meyakinkan itu adalah pohon dan di sampingnya terdapat garis bergerigi tajam, lalu di pojok kanan terdapat beberapa angka yang di tulis menurun ke bawah. [cek mulmed]

1

5

0

0

"1500? Apaan nih?" tanyaku bingung.

"Harga?"

"Tahun?"

"Tanggal? Ah. Masa iya, sih?"

Aku mengetukkan jari telunjuk di dagu.

Merasa jenuh memikirkannya, aku pun menjadi kesal.

"Argh! Dia kira gue Sherlock Holmes kali, ya? Ngapain coba pake ngirim beginian?!" Umpatku kesal.

Aku mengusap wajahku frustasi, "Ku ingin berkata kasar~" lalu membuang napas gusar.

Aku menutup pintu loker dan bergegas pulang, serta berniat mengabaikan kertas itu.

Langkah demi langkah ku arungi di lantai koridor yang sangat sepi.

Aku berjalan sambil memandangi lapangan yang terlihat cocok dengan warna cat barunya.

Apa dia bakal muncul, kalo gue main basket di sana?, pikirku asal.

Aku terus berjalan hingga sampai di parkiran, menghampiri motorku yang sudah terlihat 'jomblo' di sana. Hehe.

Selagi membuka pengait helm, bayang-bayang kertas itu terus menghampiriku.

Membuatku kembali penasaran.

"Hm, tanya Vela kali, ya?" gumamku kecil.

Aku mengambil ponsel dan mulai mencari kontak line Vela.

Chat with Velorr.

Keira: Vel, tolongin gue dungs...
Send.

Aku menunggu beberapa menit sampai akhirnya Vela membalas chatku.

Velorr: Sbb Kei, napa?

Only HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang