Change (2) - part 31

850 78 58
                                    

Pancaran sinar dari ke empat bola mata, mampu mengalahkan silaunya sang mentari. Di iringi terpaan angin sepoi yang menambah nyamannya genggaman yang telah tercipta.
-Only Hope-

***

Sejak semalam aku terus mengingat tentang apa yang dikatakan Vela padaku kemarin.

"Kei, kalo antara lo dan Dio udah pake aku-kamu, berarti hubungan kalian udah di anggap gak biasa!"

Awalnya aku memang berpikir, memakai sebutan aku-kamu di antara kami, memanglah terdengar seperti sesuatu (?).
Tapi kemudian aku berpikir kembali, kenapa sebutan aku-kamu begitu sensitif? Padahal itu hanya sebutan pengganti gue-elo, dan Dio juga berpikir hal yang sama denganku.

Flashback on.

"Bisa gak, mulai sekarang kita pake aku-kamu?"

"M-maksud lo, Di?"

"Ya kita kalo ngomong pake aku-kamu gitu," katanya yang membuat jantungku perlahan mulai berdetak kencang.

"Tapi Kei, gue gak ada maksud lain kok, gue cuma berpikir kalo aku-kamu itu lebih nyaman dari gue-elo."

Aku mengernyitkan dahiku,"Nyaman dalam hal apa nih?"

"Ya ... nyaman dalam hal ngobrol lah," jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang sepertinya tak gatal.

"Emangnya ngobrol kaya gini gak nyaman?"

"Emm nyaman juga sih, tapi gue mau ada yang beda aja gitu di antara kita,"

"B-beda gimana sih maksudnya? Gue gak ngerti." aku menatapnya dengan penasaran.

"Biar beda Kei, soalnya ...," Dio tidak melanjutkan kalimatnya dan itu membuatku semakin penasaran.

Only HopeWhere stories live. Discover now