7

19.2K 878 19
                                    

Kayla POV

Ku rasakan pelukannya yang semakin erat. Hembusan angin berkali-kali menabrak tubuh kami tapi aku merasa tak dingin sama sekali. Hangat. Hanya itu yang ku rasakan. Entah hangat karena jasnya yang aku kenakan atau pelukannya yang begitu erat tapi menenangkan.

Mata kami dari tadi terus memandang satu sama lain. Aku merasa bahwa saat ini dia bukanlah sosok Daniel yang beberapa hari lalu menikahiku dengan paksa. Aku merasa dia berbeda.

"Kay?" tegurnya.

"Emm?" gumamku pelan.

"Aku baru sadar kalau kau itu memiliki mata Hazel yang indah dan sepertinya aku suka," ucapnya lalu tersenyum kecil. Tubuhku kembali bereaksi berlebihan. Ku rasakan jantungku berdetak lebih cepat dan pipiku terasa panas. Seulas senyum kecil terbentuk di wajahku.

"Jangan menggodaku, Daniel," ucapku berusaha menutupi rasa maluku.

"Aku baru sadar kalau kau ternyata lumayan cantik. Apalagi kalau tersenyum"

"Berhentilah menggodaku"

"Tidak akan"

Aku memalingkan wajahku dari tatapannya, berusaha menutupi rasa malu yang tergambar jelas di pipiku.

"Jangan menangis lagi, Kay. Jangan buat ibumu bersedih," ucapnya tiba-tiba. Aku kembali menatap matanya yang sepertinya tak pernah berhenti menatapku daritadi.

Sebutir air berhasil lolos dari kelopak mataku. Tanpa ku sangka, ia melepas pelukannya dari pinggangku kemudian menghapus air mataku dengan kedua jari jempolnya.

"Aku sudah memberitahumu untuk tidak menangis, Kay. Kau ingin membuat ibumu sedih?" ucapnya.

"Daniel, boleh aku memelukmu? Lagi?"

Dia mengangguk dan detik berikutnya kupeluk erat tubuhnya. Rasa hangat ini semakin membuatku nyaman sehingga rasanya aku tidak ingin melepaskannya.

"Terimakasih, Daniel," ucapku dalam peluknya. Ku rasakan tangan kekarnya memeluk tubuhku atau lebih tepatnya membalas pelukanku.

"Sama-sama" balasnya pelan.

-POV End

***

"Enghhh," gumam Kayla yang masih berbaring di tempat tidurnya sambil meregangkan otot-otot tubuhnya.

Senyumnya kembali mengembang saat ia mengingat saat-saat bersama Daniel kemarin malam.

Dia bangkit dari tempat tidurnya kemudian berjalan keluar kamar masih dengan senyum lebarnya.

Saat ia membuka pintu kamarnya, ia sudah melihat Daniel dengan setelan jasnya sedang duduk manis di meja makan dengan sepiring Omelet gosong. Kayla lalu menghampiri Daniel.

"Selamat pagi, Dan-"

"Kau bangun terlambat. Aku jadi harus memasak omelet hangusku sendiri. Tidak bisakah kau bangun lebih awal dariku?" Daniel memotong perkataan Kayla dengan nada ketus dan dingin khasnya. Senyum Kayla seketika luntur.

"Aku kelelahan, Daniel. Makanaya aku bangun terlambat. Toh ini juga pertama kalinya aku bangun terlambat," ucap Kayla yang mulai tak santai.

"Siapa suruh kau kelelahan? Pokoknya aku tidak mau tahu. Aku mau kau bangun lebih awal dariku besok pagi dan selamanya. Paham?"

"Iya tuan pemarah. Memangnya rasa lelah bisa di cegah? Dasar kau ini!!" balas Kayla kesal

"Apa? Apa kau bilang?!!"

"Tidak. Aku hanya mengingau karena melihat cicak sedang perang," bohong Kayla.

"Kalau begitu aku berangkat kerja dulu. Jangan lupa bersihkan rumah. Kau tak perlu masak karena malam ini kita akan kerumah ibuku"

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon