21

16.3K 784 8
                                    

Kayla POV

Saat aku berlari menjauh dari pria kejam itu, Caca tiba-tiba melepaskan tangannya dari genggamanku.

"Uncle!!"

Aku berbalik dan melihat Caca berlari ke arah Daniel yang kini tergeletak tak sadarkan diri. Tubuhku seketika membeku. Apa dia baik-baik saja?

***

Daniel koma. Itu kata dokter padaku.

Aku sudah menelpon Daren menggunakan ponsel Daniel dan dia mungkin akan segera sampai. Keiza juga sudah tahu tentang ini. Keiza bahkan sempat datang ke rumah sakit untuk mengambil Caca.

Karena Daren belum datang, terpaksa aku yang harus menemaninya.

Entah kenapa bunyi elektrokardiograf yang terdengar nyaring di ruangan ini membuat dadaku terasa sesak.

Aku duduk di samping hospital bed-nya sambil terus menatap wajahnya. Tidak ada yang berubah dari wajahnya. Dia masih tetap mempesona bahkan saat sedang terlelap. Tanpa aku sadari, bibirku melengkung membentuk sebuah senyuman. Apa aku baru saja memujinya?

Mungkin karena kelelahan, aku tidak sempat pindah ke sofa untuk tidur. Aku malah tertidur di sampingnya dengan posisi duduk dan kepalaku kusandarakan di ranjangnya.

-POV End

***

"Kayla. Bangunlah"

Kayla langsung terbangun dari tidurnya karena kaget. Ia merasa ada seseorang yang menyentuh pipinya.

"Maaf. Aku tidak bermaksud mengagetkanmu tapi kau harus pindah ke sofa. Aku sudah coba membangunkanmu dari tadi tapi kau tidak bangun juga. Daniel bisa membunuhku jika tahu aku membiarkanmu tidur dengan posisi seperti ini," kata Daren yang juga ikut kaget.

Bukan menanggapi perkataan Daren,  Kayla malah menatap pria itu heran.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Kayla dengan wajah polosnya.

"Apa yang ku lakukan?" kata Daren dengan nada tidak percaya. "Kau menelponku, Kayla. Kau yang menyuruhku untuk datang karena kau mengatakan kalau Daniel koma"

Kayla berpikir sebentar.

"Astaga!! Maafkan aku. Aku benar-benar lupa," ucap Kayla sambil memegangi kepalanya. Daren hanya tertawa pelan.

"Oh ya, tadi ada seorang wanita yang mengantarkan pakaianmu"

"Keiza?"

"Yah. Keiza. Namanya Keiza," kata Daren yakin. "Aku akan mencari sarapan dulu untukmu," lanjutnya lalu keluar dari kamar inap Daniel.

Saat Daren telah keluar, Kayla kembali menatap Daniel yang masih terlelap atau lebih tepatnya belum sadarkan diri. Karena tidak ingin terlarut dalam suasana, Kayla berjalan ke kamar mandi dan memilih untuk membersihkan bau badannya yang sudah sangat menyengat.

Kayla melihat Daren duduk manis di sofa saat ia keluar dari kamar mandi. Untung saja ia sudah memakai pakainnya lebih dulu di kamar mandi.

"Aku sudah membelikanmu roti dan selai coklat. Daniel pernah bilang padaku kalau kau sangat suka coklat"

Kayla hanya tersenyum simpul lalu menghampiri Daren.

"Terimakasih," ucap Kayla lalu mulai membuat sarapannya. Kayla akui kalau ia memang sangat lapar. Tanpa malu-malu, Kayla memakan roti buatannya dengan lahap.

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Where stories live. Discover now