Elisa (36)

12.2K 562 20
                                    

Elisa memarkirkan mobilnya di basement rumah sakit tempat Kayla di rawat.

Dia datang pagi-pagi karena ada hal yang ingin ia sampaikan pada Kayla. Ia berharap, Daniel sedang tidak ada di sana.

Di depan pintu kamar inap Kayla, Elisa menyiapkan dirinya sekali lagi untuk bertemu wanita itu.

Tok tok tok...

"Masuk"

Elisa membuka pintu.

"Elisa!!" teriak Kayla bahagia.

Elisa tersenyum lebar lalu menghampiri Kayla yang sedang duduk di hospital bednya.

"Maaf aku baru bisa menjengukmu sekarang," kata Elisa.

"Tidak masalah. Yang penting kau sudah menjengukku sekarang," balas Kayla lalu tersenyum.

Elisa duduk di kursi yang terletak di samping hospital bed Kayla.

"Daniel mana? Apa dia tidak menjagamu?"

"Tidak. Dia baru saja pergi ke kantor"

"Anak itu memang keterlaluan. Bisa-bisanya dia memikirkan pekerjaannya saat kau sedang sakit"

"Dia bilang hanya sebentar. Ada urusan mendadak katanya"

"Awas saja. Aku akan memberinya pelajaran nanti"

Kayla tertawa melihat ekspresi kesal Elisa.

"Kayla"

"Iya?"

"Aku mau mengatakan sesuatu padamu"

"Apa?"

"Aku akan kembali ke New York siang nanti"

Kayla menatap Elisa curiga.

"Kenapa kau tiba-tiba ingin kembali ke sana?"

"Karena aku rasa cuma dengan cara itu aku bisa melupakan Daniel. Aku juga tidak mau menjadi orang ketiga dalam hubungan kalian"

"Apa maksudmu? Orang ketiga apa?"

"Aku tahu Daniel masih mencintaimu dan akan tetap selalu mencintaimu. Dia tidak akan mungkin mencintaiku lagi"

"Siapa yang bilang kalau dia mencintaiku?"

"Daniel. Dia sendiri yang bilang padaku. Aku juga tahu kalau yang membaca suratku ternyata bukan Daniel melainkan kau." Elisa tersenyum kecil. "Aku bersyukur Daniel tidak membaca surat memalukan itu," sambungnya.

"Maafkan aku, Elisa. Aku benar--"

"Aku tahu kau tidak mengambil kotak yang berisikan suratku. Daniel, pria bodoh itu yang memberikannya padamu karena mengira itu hadiah untukmu"

Kayla melihat ada raut sedih di wajah Elisa yang wanita itu sembunyikan darinya. Sesama wanita, Kayla tahu persis apa yang Elisa rasakan. Cinta bertepuk sebelah tangan, itu benar-benar menyakitkan.

"Kemarin malam aku tidak sengaja bertemu dengannya. Aku dan dia sama-sama sedang membeli makanan di restoran yang sama. Awalnya aku ingin membungkus makananku tapi, Daniel memintaku untuk menemaninya makan di sana. Dia katanya tidak tega kalau harus membangunkanmu hanya untuk menemaninya makan saja. Sambil makan kami berbincang-bincang. Aku bertanya padanya 'Apa kau sudah membuka hadiah dariku?'. Dengan santai dia menjawab 'Ya. Aku sudah memberikan hadiahmu itu pada Kayla. Dia mungkin sudah membukanya'. Jujur aku kecewa mendengar ucapannya itu. Aku lalu bertanya lagi padanya. 'Apa kau masih mencintai Kayla? Dan apa Kayla juga masih mencintaimu?'. Sebelum menjawab pertanyaanku dia menatapku serius. Aku bahkan merasa sedikit takut. Setelah diam beberapa saat, dia akhirnya menjawab pertanyaanku 'Aku masih sangat mencintainya dan aku yakin dia juga masih mencintaiku. Aku juga sudah memintanya untuk menikah denganku lagi tapi sampai sekarang dia belum memberiku jawaban dan kepastian'"

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Where stories live. Discover now