25

15.8K 743 15
                                    

Kayla kini sedang mengendarai mobil Daniel. Empu mobil itu hanya duduk di kursi Penumpang di samping Kayla sambil menahan rasa perih yang lukanya buat. Rasa perih di wajahnya juga rasa bahagia di hatinya membuat Daniel sesekali meringis sambil tersenyum sendiri.

Daniel menyuruh sopirnya untuk mengantar sopir taksi yang mengantar Kayla ke rumah sakit. Daniel yang merasa mulai dilanda rasa pusing, awalnya ingin mengendarai mobilnya sendiri dan mengantar Kayla pulang tapi, Kayla memaksanya agar dia saja yang menyetir.

"Kita akan ke rumah sakit," kata Kayla yang sedang menyetir sambil sesekali melihat Daniel yang duduk lemas di sampingnya.

"Jangan rumah sakit lagi. Aku sangat muak dengan tempat itu. Lagipula aku baik-baik saja"

"Kalau begitu kita ke rumahku. Aku akan mengobati lukamu. Kumohon jangan menolak"

Daniel tidak membalas perkataan Kayla. Ia sibuk memperhatikan Kayla yang dari tadi terus menangis. Meski tanpa suara, air matanya terus mengalir.

Kayla memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya. Setelah itu, ia langsung membantu Daniel keluar dari mobil dan membawanya masuk ke dalam rumah. Untung saja ia membawa kunci cadangan.

Saat sampai di dalam, Kayla membaringkan Daniel yang mulai tak sadarkan diri di sofa ruang tamunya. Secepat mungkin Kayla berjalan ke dapurnya untuk mengambil kotak P3K miliknya.

"Aku akan membersihkan lukamu. Tahan sedikit," kata Kayla yang sudah duduk di samping sofa tempat Daniel berbaring. Pria itu hanya mengangguk pelan sambil menutup matanya yang terasa berat.

Ketenangan Kayla yang sedang membersihkan luka Daniel mulai terganggu sejak pria itu memilih membuka matanya dan terus menatap Kayla dari tempatnya. Sebisa mungkin Kayla bersikap normal dan menyembunyikan reaksi tubuhnya yang berlebihan karena tatapan Daniel itu.

Akhirnya Kayla selesai juga membersihkan luka Daniel. Meski darah yang dikeluarkan luka Daniel tidak sebanyak tadi, tetap saja Kayla masih khawatir dengan keadaan pria itu. Mengingat kecelakaan yang sempat membuat Daniel koma, Kayla takut jika itu terjadi lagi.

"Bagaimana jika kita ke rumah sakit saja?" tanya Kayla sesaat setelah membersihkan luka Daniel.

"Tidak perlu. Aku baik-baik saja," jawab Daniel lalu tersenyum kecil.

"Kalau begitu, tetaplah di sini sampai besok pagi. Kau tidak bisa mengendarai mobil dalam keadaan seperti ini"

"Apa kau yakin?"

"Ya. Tentu saja. Kau terluka juga karena menolongku, kan"

"Terimakasih, Kay"

Saat Kayla hendak pergi dari tempatnya, Daniel tiba-tiba menahan tangannya.

"Tunggu sebentar," kata Daniel yang kini sedang berusaha bangkit dari posisinya. "Duduklah di sampingku, sebentar saja. Aku mohon," pinta Daniel saat telah duduk.

"Ha? Untuk apa?"

"Kau juga terluka dan lukamu harus di bersihkan"

Kayla tertegun. Denyutan kecil mulai terasa di sudut bibirnya. Ia lalu menyentuhnya dan benar, ia juga terluka.

"Tidak perlu. Aku bisa --"

"Biar aku saja"

Kayla hanya mengikuti mau Daniel tanpa bisa menolak permintaan pria itu.

Daniel mulai membuka kotak P3K yang sempat Kayla gunakan tadi. Dengan lembut, Daniel mulai membersihkan luka Kayla.

"Seharusnya aku tidak meninggalkanmu tadi. Seharusnya aku menghabisi berandal-berandal itu karena telah berani melukaimu," ucap Daniel sambil membersihkan luka Kayla. Kayla hanya bisa memandang Daniel dari tempatnya. Ada rasa haru yang ia rasakan. Rasa haru itu juga kembali membuat mata Kayla seketika memanas dan berair. Ia terharu karena ucapan Daniel. Ia tidak menyangka bahwa pria itu ternyata begitu mengkhawatirkannya.

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Where stories live. Discover now