22

17.7K 789 33
                                    

🎵Someone like you - Adele

Bunyi handphone membuat Daniel terbangun dari tidurnya. Saat ia melihat nama yang tertera di layar handphonenya itu, ia menghela nafasnya pelan.

"Ya, Daren"

"Kau kemana saja?!! Aku sudah menelpon lebih 100 kali tapi kau tidak mengangkatnya. Kau di Mana, Daniel?!!"

"Aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir"

"Pulang atau aku akan membunuhmu"

"Kau tega membunuhku?"

"Entahlah. Aku tidak tahu. Yang jelas sekarang aku mau kau pulang!! Kau baru sadar dari koma dan kini kau sudah pergi entah kemana!!"

"Aku baik-baik saja. Tidak perlu khawatir"

Daniel seperti tidak mendengar suara Daren lagi saat ia melihat Kayla dan Casa yang berada di luar pagar. Tatapannya terpaku pada sosok Kayla yang kini sedang tersenyum ke Casa.

"Sudah dulu. Aku sedang sibuk," kata Daniel lalu mematikan sambungan telepon Daren.

"Pokoknya kamu cepat pulang, yah. Bunda ga tahan kalau jauh-jauh sama kamu. Bunda juga ga bisa tidur kalau ga ketemu kamu," kata Kayla lalu kembali mencium kedua pipi Casa secara bergantian.

"Iya, bunda. Pas acara Caca selesai, Caca langsung pulang, kok"

"Kamu jangan lupa makan, jangan lari-larian, sebelum tidur gosok gigi dan kalau mau kemana-kemana lapor sama ibu guru"

"Iya, bunda. Caca selalu ingat pesan bunda. Jangan khawatir"

Kayla memeluk tubuh Casa erat. Menghirup aroma tubuh anaknya itu selama mungkin. Saat Kayla melepaskan pelukannya...

"Uncle Dan!!" teriak Casa lalu berlari ke arah seorang pria yang berdiri tak jauh dari tempat Kayla. Seketika mata Kayla membulat saat ia melihat Daniel yang sedang memeluk Casa.

"Uncle sudah sembuh?" tanya Casa yang kini sudah bergeliat manja di gendongan Daniel.

"Iya. Uncle sudah sembuh. Uncle kan mau main sama Sasa," jawab Daniel lalu tersenyum.

"Yahh... Sayangnya Sasa ga bisa main sama uncle sekarang. Sasa ada acara ke puncak sama teman kelas Sasa"

"Uncle akan tunggu sampai Sasa pulang," kata Daniel lalu mengusap kepala Casa sayang.

"Makasih uncle," balas Casa lalu kembali memeluk Daniel. Sadar dengan tatapan tajam yang Kayla berikan, Daniel menurunkan Casa dari gendongannya.

"Kalau gitu kamu berangkat sekarang. Nanti kamu bisa terlambat"

"Ok, uncle," kata Casa kemudian berlari kembali ke arah Kayla.

"Caca berangkat dulu yah, bunda. Bunda sama uncle Dan aja," kata Casa dengan nada polosnya. Kayla hanya tersenyum paksa sebagai balasannya.

"Ayo berangkat. Nanti kamu telat"

"Bye, bunda. Bye, uncle," kata Casa yang sudah berada di atas mobil sambil melambaikan tangannya.

Saat mobil yang Casa tumpangi sudah jauh, Kayla dengan seribu langkahnya hendak masuk kembali kedalam pagar rumahnya. Sayangnya, Kayla kalah cepat dari Daniel. Pria itu berhasil menahan tangannya.

"Kay, kita perlu bicara," ucap Daniel sambil menatap Kayla dalam. Berbanding dengan Daniel, ekspresi Kayla menggambarkan jelas bahwa ia tidak suka dengan kehadiran Daniel.

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang