24

14.7K 799 31
                                    

Kayla dan Keiza sudah bertemu dengan Kate, bos barunya. Kate sangat kagum dengan proyek kerja yang Keiza dan Kayla buat dan kemarin, mereka sudah mulai bekerja.

Malam ini Kayla dan Keiza mendapat undangan dari Kate yang mengadakan pesta ulang tahun pernikahannya. Sayangnya Keiza tidak bisa ikut karena ia merasa kurang enak badan. Karena sudah mendapat undangan langsung, kurang enak rasanya jika Kayla tidak menghadiri pesta itu.

Midi dress hitam dengan brokat yang menutupi bagian dada sampai lengan menjadi pilihan Keiza untuk Kayla. Sebagai penambah, Keiza memilih sepatu dan tas kecil yang bewarna sama dengan pakaian Kayla itu.

"Apa kau yakin kalau pakaian ini cocok dengan pestanya?" tanya Kayla yang berdiri di depan Keiza.

"Yah. Itu cocok"

"Warna hitam? Cocok?" tanya Kayla lagi. Keiza memutar bola matanya malas.

"Bukankah dress codenya memang warna hitam"

"Oh iya. Aku lupa. Kalau begitu aku akan berangkat. Kalau ada masalah hubungi aku"

"Ya ya. Pergilah. Kau membuat kepalaku semakin sakit"

"Baiklah baiklah," ketus Kayla.

Kayla pergi ke pesta itu dengan sebuah taksi. Ia begitu lelah sampai-sampai mengendarai mobil saja tidak mampu. Sopir barunya akan mulai bekerja besok. Jika bukan karena undangan langsung Kate, Kayla tidak akan pergi.

Sampai di sana Kayla melihat sangat banyak mobil-mobil mewah yang mengantar para tamu yang juga menggunakan dress code hitam. Mungkin hanya Kayla tamu yang hadir dengan menggunakan taksi.

Setelah Kayla mengisi buku daftar tamu, ia dipersilahkan untuk memasuki gedung tempat pesta itu dilangsungkan. Kayla sedikit malu karena tidak ada satupun yang ia kenal. Semua tamu yang hadir rata-rata datang secara berpasangan. Untung saja di setiap meja yang disediakan telah tercantum nama para tamu yang hadir jadi Kayla tidak perlu susah payah mencari tempat duduk lagi.

Kayla duduk di tempatnya, memperhatikan para tamu undangan yang datang. Ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

"Selamat datang, Kayla"

Suara yang Kayla rasa berasal dari sebelahnya membuat ia spontan membalikkan badannya.

"Nyonya Kate?"

Ia melihat Kate dan seorang pria yang sepertinya suaminya.

"Aku kira kau tidak datang, Kayla," ucap Kate lalu tersenyum. Kayla berdiri dari kursinya.

"Selamat ulang tahun pernikahan. Saya harap anda selalu bahagia," kata Kayla sambil tersenyum.

"Terimakasih. Oh ya, ini Gerald, suamiku," kata Kate sambil menatap ke arah pria paruhbaya di sampingnya. Kayla hanya tersenyum kepada Gerald.

"Apa kau datang sendirian, Kay?" tanya Gerald tiba-tiba.

"Ya. Saya datang sendiri"

"Pasti kau merasa bosan, kan. Aku tahu itu " ucap Kate. Kayla hanya tersenyum masam.

"Baiklah. Aku akan mengenalkan seseorang padamu. Dia juga datang sendiri. Mungkin kalian bisa mengobrol bersama," kata Gerald lagi.  Mata Kayla seketika membulat.

"Tidak. Saya di sini saja," tolak Kayla.

"Tidak perlu malu. Dia orang yang baik"

"Saya di sini saja. Saya --"

"Ayolah," kata Kate lalu menarik tangan Kayla. Kayla sangat ingin menolak tapi masa ia harus menepis tangan Kate lalu berlari keluar gedung secepat mungkin. Bisa-bisa besok ia kehilangan pekerjaannya. Kayla sebisa mungkin bersikap tenang. Toh hanya berkenalan dan duduk bersama.

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Where stories live. Discover now