Kayla (34)

11.2K 607 36
                                    

Setelah membaca surat Elisa, Kayla lari keluar kamarnya mencari wanita itu.

"Hey, kenapa kau lari-lari?" tanya Daniel yang berpapasan dengan Kayla.

"Mana Elisa?"

"Kenapa kau mencarinya?"

"Ada yang harus aku bicarakan dengannya"

"Tentang apa?"

"Tentang di--"

Kayla tidak meneruskan ucapannya karena sadar bahwa ini bukan saat yang tepat untuk mengatakannya pada Daniel.

"Tentang apa?" tanya Daniel lagi.

"Lupakan saja. Ini urusan para wanita." Kayla menyandarkan pundaknya di dinding karena merasa nafasnya mulai sesak. Daniel yang menyadari itu mulai cemas.

"Kay, kau baik-baik saja?"

"Ya. Aku cuma lelah karena berlari"

"Kau pucat, Kay"

"Tidak. Aku memang habis memakai bedak." Kayla tersenyum. "Sudah, aku mau ke kamar dulu. Aku mau mandi"

"Pakai bedak padahal belum mandi. Aku tidak pernah melihatmu melakukan itu," gumam Daniel bingung sambil melihat Kayla berjalan pergi.

Di kamarnya, Kayla mengunci pintu lalu dengan seribu langkah dia menghampiri tasnya, tempat dimana obatnya berada.

Setelah meminum obatnya barulah Kayla merasa nafasnya mulai hilang sesaknya.

Niatnya untuk menemui Elisa yaitu untuk menanyakan alasan kenapa ia mengirimkan surat untuk Daniel kepadanya. Apa Elisa ingin Kayla tahu bahwa dia masih mencintai Daniel.

Tidak ingin pikiran buruk merasuki otaknya, Kayla lebih memilih untuk mandi.

***

"Ayah, apa bunda tidur lagi?" tanya Casa yang berada di gendongan Daniel.

"Entahlah. Ayah tidak tahu"

Daniel dan Casa sedang berdiri di depan pintu kamar Kayla. Mereka sudah membuat rencana untuk hari lubur mereka hari ini. Nonton film horor, makan ice cream, main di timezone, berbelanja, makan ice cream lagi, ke salon, lalu makan malam. Yang untuk salon, Daniel juga wajib untuk ikut karena Casa yang meminta. Sedangkan yang makan malam, Daniel sudah menyiapkan tempat yang spesial untuk makan malamnya bersama Casa dan Kayla.

"Ayo ketuk pintunya lagi, ayah"

"Baiklah. Kalau bunda masih tidak membukanya untuk kita, kita akan.."

"Masuk sendiri," tambah Casa.

"Pintar anak ayah"

Tok tok tok...

"Bunda," panggil Casa dan Daniel.

"Tidak ada jawaban," Daniel menoleh ke arah Casa, begitu juga sebaliknya.

"Ya sudah. Kita langsung masuk saja," kata Casa.

Saat mereka masuk, Daniel dan Casa melihat Kayla sedang tidur nyenyak di tempat tidurnya.

Daniel menurunkan Casa perlahan di atas kasur Kayla.

"Yah, bunda sedang tidur," kata Casa berbisik.

"Mungkin bunda masih kelelahan," balas Daniel juga berbisik.

Kayla tiba-tiba membuka matanya. Ia lalu menarik Casa ke pelukannya.

"Lepas, bunda. Geli!!" ronta Casa karena Kayla mulai menggelitiki perutnya.

"Kamu harus bilang 'menyerah' dulu"

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Where stories live. Discover now