Momentous(39)

12K 582 20
                                    

Satu atau dua part lagi Udah ending :")

***

Hari-hari berikutnya Daniel dan Kayla lalui seperti biasa. Pertengkaran yang hampir memisahkan mereka membuat Daniel dan Kayla sekarang lebih saling menghargai.

Daniel yang tidak ingin menunggu terlalu lama sudah memutuskan untuk menikahi Kayla minggu depan. Sebenarnya Daniel tidak butuh waktu seminggu untuk mengurus pernikahannya tapi, Kayla mengatakan bahwa dia butuh waktu untuk mempersiapkan dirinya.

Kayla tidak mau mengadakan pesta besar-besaran seperti dulu. Dia cuma mau pernikahannya dilaksanakan secara sederhana. Mereka juga hanya mengundang keluarga dekat dan beberapa rekan kerja di pestanya nanti.

Soal Elisa, Daniel akan tetap terus mencarinya tapi dia tidak akan membahas tentang Elisa saat ia sedang berada di rumah atau sedang bersama Kayla. Daniel baru akan cerita jika Kayla yang meminta atau bertanya.

Saat ini Daniel dan Kayla sedang menikmati malam bersama di taman belakang rumah Kayla.
Kayla bersandar di dada Daniel, memejamkan matanya dan menikmati hembusan angin yang menabrak tubuhnya.

"Kay, setelah pestanya selesai kita pindah saja ke luar negeri," ucap Daniel pertama.

"Kenapa harus pindah? Apa kau ada pekerjaan disana?" tanya Kayla kembali.

"Tidak. Di sana rumah sakitnya lebih bagus. Dokter-dokter disana juga sangat ahli"

Kayla mengangkat kepalanya dari dada Daniel lalu menatap pria itu dengan sebuah senyuman di wajahnya.

"Oh. Aku mengerti"

"Dimas juga bilang kalau kau harus ditangani oleh dokter yang lebih ahli," kata Daniel cepat.

Kayla mengelus rahang Daniel lembut. "Tidak, Daniel. Aku mau di sini saja. Aku tidak mau pergi kemana-mana"

"Kau harus berobat"

"Obat paling ampuh untukku yaitu kau dan Caca. Selama ada kalian, aku pasti akan baik-baik saja. Lagipula kematian tidak bisa ditentukan oleh seorang dokter. Entah itu dokter biasa atau bahkan dokter ahli. Aku akan baik-baik saja, Daniel. Berhenti mencemaskanku secara berlebihan"

Setelah Daniel mendengar ucapan Kayla tadi, bukannya dia bisa lebih tenang, ia malah merasa lebih takut dari sebelumnya.

Daniel menyelipkan rambut Kayla ke belakang telinga wanita itu. Dia membelai wajah Kayla dengan satu tangannya.

"Aku tidak tahu jadi apa hidupku ini kalau tidak bertemu denganmu dulu," kata Daniel lembut. Kayla terkekeh. "Ya meskipun kesan pertamanya kurang baik," tambah Daniel.

"Basement mall. Menarikmu keluar dari mobil lalu memukuli wajahmu sampai kau pingsan"

"Wanita berkaoskaki naruto yang cerewet. Yang suka nonton film horor tapi penakut"

"Semuanya sangat cepat berlalu"

"Aku mau kita seperti ini selamanya. Aku bahkan rela jika harus kau pukuli setiap hari seperti dulu asalkan akhirnya kau tetap dan semakin jatuh cinta padaku," kata Daniel.

"Setiap hari?"

"Ya. Setiap hari sampai gigi kita rontok dan rambut kita memutih," kata Daniel lalu dengan gemas mencium kepala Kayla yang dari tadi tak berhenti tersenyum.

"Sebaiknya kita masuk sekarang. Angin disini mulai terasa dingin" 

"Aku mau kau menggendongku. Tubuhku terasa sangat lemas"

"Iya, iya. Aku akan menggendongmu"

Daniel menggendong tubuh Kayla masuk kedalam rumah. Seulas senyum kembali Daniel tampakkan saat dia melihat Kayla sudah tertidur di gendongannya.

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang