27

15.4K 722 18
                                    

Daniel merebahkan tubuhnya di atas kasur. Setelah latihan hampir 5 jam lamanya, ia dan Casa sudah siap untuk perlombaan besok. Mereka juga sudah memilih costum dan mereka sepakat warna putih dan hitam menjadi warna pakaian mereka besok.

Memijit tengkuknya sendiri menjadi pilihan Daniel untuk mengurangi rasa pusing yang bercampur lelah yang ia rasakan saat ini. Meski begitu, ia senang karena Casa semakin dekat dengannya. Bukan dekat dalam arti jarak tapi dalam arti hubungan.

"Semoga semuanya sesuai harapanku," kata Daniel.

Tidak butuh waktu lama untuk Daniel terlelap.

***

"Tuan." Seseorang memanggil Daniel dari balik pintu kamarnya.

Tok tok tok "Tuan!!"

"Ya," jawab Daniel parau.

"Anda harus bangun. Bukankah anda ada acara penting hari ini?"

"Acara penting?" kata Daniel setengah sadar. 3 detik berikutnya, matanya terbuka lebar. "Astaga!! Sasa!!"

Asisten rumah tangganya begitu kaget ketika Daniel membuka pintu kamar secara tiba-tiba.

"Kenapa kau tidak membangunkanku dari tadi?!!"

"Sudah hampir 2 jam saya berdiri di sini, tuan. Saya sudah membangunkan anda dari tadi tapi anda tidak bangun juga"

"Arghh!! Suruh siapkan mobil dan tolong letakkan jas yang aku minta kemarin malam di atas tempat tidurku"

"Baik, tuan"

Daniel langsung menutup pintu kamarnya lagi lalu bergerak ke kamar mandi secepat mungkin. Jika biasa dia bisa menghabiskan sekitar 20 menit untuk mandi, kali ini waktu yang ia gunakan kurang dari 15 menit.

"Sial!! Acaranya dimulai satu jam lagi," ucap Daniel sambil memasang dasinya buru-buru. Saat sudah siap, dia langsung turun dan berangkat ke rumah Kayla. Ia sudah berjanji kalau ia akan menjemput anak itu dan pergi bersama ke sekolahnya.

"Mudah-mudahan ia belum pergi," ucap Daniel cemas. "Cepat sedikit. Aku sudah terlambat," katanya pada sopir yang mengendarai mobilnya.

Daniel turun dari mobil yang membawanya. Ia lalu berlari ke dalam rumah Kayla. Bukannya Casa, dia malah mendapati Kayla yang sedang mondar-mandir di ruang tamu.

"Mana Sasa?" tanya Daniel pada Kayla dengan nafas terengah-engah. Kayla berbalik lalu menghampiri Daniel.

"Kau darimana saja? Kau tahu jam berapa sekarang?"

"Maafkan aku. Sasa mana?"

Mendengar permintaan maaf Daniel membuat Kayla mengurungkan niatnya untuk marah.

"Dia sudah berangkat. Aku yang menyuruhnya. Aku tidak mau kalau dia terlambat gara-gara menunggumu"

"Baiklah kalau begitu kita berangkat sekarang"

"Baiklah"

Saat Kayla sudah hendak masuk kedalam mobil Daniel, ia teringat sesuatu.

"Apa kau yakin bisa sampai ke sana dalam waktu 30 menit?" tanya Kayla.

"Entahlah. Semoga saja"

"Tapi sopirku bilang kalau jalanan yang menuju ke sekolah Caca macet"

"Lalu? Kita harus bagaimana?"

Kayla berpikir, mencari cara agar dia dan Daniel bisa sampai di sana dengan waktu kurang dari 30 menit.

"Motor. Kita naik motor saja," kata Kayla secara tiba-tiba yang membuat Daniel bingung.

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang