Long Time No See (31)

16K 709 24
                                    

"Ayah"

"Ayah!! Bangun!!"

Wajah Casa yang sedang duduk di atas perutnya yang Daniel lihat pertama saat terbangun.

"Selamat pagi, princess," balas Daniel masih dengan wajah bantalnya.

Melihat ayahnya yang sudah terbangun dari tidur, Casa segera berpindah posisi.

"Ayah memangnya selalu bangun telat?"

"Iya. Waktu ayah masih tinggal sendiri tidak ada yang membangunkan ayah jadi ayah sering bangun telat"

"Sekarang sudah ada Sasa sama bunda yang akan membangunkan ayah. Tenang saja. Ayah tidak akan bangun telat lagi"

"Iya, princess"

"Kalau begitu ayo kita sarapan. Tapi kata bunda, tidak ada omelet gosong untuk pagi ini"

"Tidak masalah. Makan omelet gosong setiap hari juga tidak bagus"

"Baiklah. Ayo kita sarapan"

"Ayo"

Setelah Kayla meninggalkannya, Daniel dulu sering bangun telat. Yang membangunkannya juga hanya asisten rumah tangganya.

Untuk sekarang, Daniel tidak kesepian lagi. Ada Casa yang membangunkannya di pagi hari dan ada Kayla yang menyiapkan sarapannya.

"Selamat pagi, bunda," tegur Daniel dan Casa bersamaan. Kayla dan mbok Erni menengok.

"Selamat pagi, sayang," balas Kayla lalu tersenyum.

"Sayangnya untuk siapa nih?" sela mbok Erni.

"Mbok bisa aja. Masak aja dulu," kata Kayla lagi.

Daniel dan Casa sudah duduk di meja makan, menunggu Kayla selesai memasak sarapan untuk mereka.

Daniel melihat sebuah koran di depannya. Dia langsung saja membuka dan membaca koran itu dengan serius.

"Apa ayah tidak ke kantor?"

"Tidak. Ayah masih ingin di rumah bersamamu"

"Bagaimana jika boss ayah marah dan memecat ayah?"

Daniel menutup korannya. Dia terkekeh sebentar.

"Ayah tidak punya bos, princess"

"Tapi setiap pekerjaan ada bosnya, kan? Kalau ayah tidak punya boss, berarti ayah adalah bosnya?"

Daniel menjawabnya dengan anggukan kecil. Ia tidak ingin membuat dirinya terkesan sombong di depan anaknya.

"Wahhhhh hebat!! Kalau besar, Sasa mau jadi boss juga seperti ayah"

"Iya, princess. Ayah yakin kalau kamu itu akan lebih hebat dari ayah"

"Iya, ayah. Sasa akan buat ayah sama bunda bangga. Kantor ayah dimana? Apa Sasa boleh ke sana?"

"Tentu saja. Jika kau merindukan ayah dan ayah belum selesai bekerja, datang saja ke kantor ayah. Temui ayah di sana. Tapi ingat, telepon terlebih dahulu"

"Iya, ayah. Boleh Sasa bertanya lagi?"

"Ya?"

"Nama ayah 'Daniel William', kan? Apa 'William' adalah nama ayahnya ayah?"

"Oh iya. Ayah hampir lupa. Untung saja kamu bertanya. Sebentar kita akan kerumah kakek dan nenek. Ayah sudah berjanji pada mereka akan membawamu kesana hari ini"

"Benarkah?"

"Ya. Mereka sangat ingin bertemu denganmu dan berhubung besok adalah hari ulang tahunmu, sebentar kita akan mencari gedung untuk pestamu itu"

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Donde viven las historias. Descúbrelo ahora