14

16.4K 876 28
                                    

Daniel yang awalnya tertidur nyenyak, kini mulai merasa tidurnya terganggu. Ia merasa ada seseorang yang mengelus-elus kepalanya. Dengan mata sayup, Daniel mengangkat kepalanya, melihat siapa yang sudah mengganggu tidurnya.

"Kayla?" ucap Daniel saat ia melihat Kayla yang tersenyum sambil berbaring di hospital bednya.

"Good morning, Daniel," kata Kayla lalu tersenyum. Daniel berdiri kemudia langsung memeluk tubuh Kayla erat.

"Akhirnya kau sadar juga," ucap Daniel lalu menenggelamkan wajahnya di tengkuk wanita itu.

"Daniel. Aku hanya pingsan beberapa jam. 24 jam saja tidak sampai," ucap Kayla dalam pelukan Daniel. Daniel lalu melepaskan pelukannya dan mulai menatap Kayla.

"Matanya bengkak. Apa dia menangis?" batin Kayla.

"Maafkan aku, Kay. Ini salahku. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu lagi. Aku janji," kata Daniel lirih. Kayla mengusap lembut pipi Daniel sambil tersenyum.

"Jangan berkata seperti itu. Kau tidak salah. Percayalah. Ini bukan salahmu," ucap Kayla. Daniel mulai tersenyum.
Kayla tiba-tiba mengecup bibir Daniel.

"Sedihmu sudah hilang?" tanya Kayla sambil tersenyum jahil.

"Tidak. Tidak sepenuhnya" kata Daniel lalu mencium bibir Kayla lembut. Mereka hanyut dalam ciuman yang entah mengapa membuat mereka merasa tenang.

***

"Kayla, kau di mana?"

"Aku di sini, Daniel. Di taman belakang," sahut Kayla.

"Kalau kau ingin pergi-pergi, entah itu keluar rumah atau sekitar rumah, lebih baik kau memberitahuku," kata Daniel saat sudah bertemu Kayla yang sedang melihat ikan peliharaan Daniel di kolam ikan.

"Daniel," kata Kayla dengan nada malasnya. "Kau tidak perlu berlebihan. Aku ini sudah besar. Aku bisa jaga diri sendiri," sambungnya.

"Dasar wanita keras kepala. Aku tidak mau kejadian di club itu terulang. Ayolah. Turuti aku atau aku suruh bodyguard saja menjagamu"

Mata Kayla seketika membulat. Ia kadang-kadang sedikit kesal dengan perlakuan Daniel yang terlalu over protective. Kadar ke-khawatiran pria itu naik saat Kayla telah keluar dari rumah sakit.

"Tida tidak!! Jangan!! Jangan bodyguard!!" tolak Kayla. "Daniel, kau percaya, kan padaku?" tanya Kayla dan Daniel mengangguk.

"Kalau begitu, kau harus percaya kalau aku bisa jaga diriku sendiri. Kau tidak perlu terlalu berlebihan," ucap Kayla lembut.

"Tapi, kalau sampai kau terluka lagi, awas saja. Aku akan menyuruh bodyguard menjagamu 24 jam. Paham!"

"Iya, tuan pemarah. Tenang saja," kata Kayla lalu memutar bola matanya malas.

"Apa? Tuan pemarah? Sini kau. Kau harus di berikan pelajaran," kata Daniel lalu menarik Kayla ke pelukannya.

"Sekarang apa? Kau mau melukaiku?" kata Kayla yang kini sudah berada di pelukan Daniel. Daniel tersenyum.

"Tidak mungkin. Melihatmu terluka saja sudah membuatku tersiksa lalu bagaimana aku bisa melukaimu?" kata Daniel. Seulas senyum terbentuk di wajah Kayla.

"Lalu? Kau ingin memberi hukuman seperti apa?"

"Seperti ini"

Daniel mencium kening Kayla.

"Don't leave me and stay with me, please," ucap Daniel lalu kembali tersenyum. Kayla menatap mata Daniel dalam. Ia bisa merasakan ada ketulusan dari tatapan pria itu.

Let Her Go (COMPLETE) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang