12. Permintaan Maaf

41.1K 3.5K 89
                                    

Tuhkan update lagi... baik kan authornya?

Mau terima kasih sama @sudibyoayu sedikit mengoreksi judul. Lumayankan Yu namanya ditempel, biar yang baca di mari bisa lari ke lapak sono hahaha...

Multimedia : Akang TROY yaaa...

Gantengkan? Ya iyalah, authornya penyuka cowok ganteng hahaha...

=====

Michael melempar berkas yang ada di tangannya ke atas meja, sementara Troy duduk santai setelah memberikan laporan yang diminta atasannya.

"Jadi Kiara berbohong padaku?"

"Sepertinya begitu," sahutnya santai. "Kiara tidak mempunyai kekasih dan dia baru satu bulan bekerja di perusahaan yang sama dengan Helena. Kau bisa lihat di sana..." tunjuknya dengan dagu pada berkas yang Michael lempar. "Ia juga tinggal sendirian di flat kecil," beritahunya tak tanggung-tangung.

Troy menghela nafas berat, "Kasihan wanita itu, sepertinya ia hidup dalam kesusahan." Ada nada menyindir yang ia tujukan pada sahabatnya.

Michael mendelik pada Troy, merasa tersindir. "Lalu bagaimana dengan laki-laki yang kemarin menjemputnya? Apa kau tidak tahu siapa dia?"

Troy mengedikkan bahunya. "Aku tidak bisa melacak plat kendaraannya karena dari cctv yang kulihat, keadaan jalanan di sana cukup temaram. Lagipula laki-laki itu mengenakan topi dan kacamata, bagaimana aku bisa mengenalinya?"

"Itu masalahmu, Troy! Pokoknya kau harus dapat melacak siapa laki-laki itu?"

Troy mendengus. Inilah yang sering membuatnya jengkel, semua yang pria itu inginkan harus ia dapatkan dengan cepat. Dan mendapatkan informasi dari orang yang tidak dia ketahui identitasnya membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Sialnya, Michael termasuk tipe pria tidak sabar.

*****

Kiara masuk ke dalam pantry dan membuat secangkir kopi hangat untuk mengisi perutnya yang kosong. Ia tidak bisa bekerja jika cacing-cacing dalam perutnya berteriak minta diberi asupan. Setidaknya secangkir kopi bisa membuatnya menahan rasa lapar sampai siang nanti.

Selesai menaruh gula sesuai dengan takarannya, Kiara mengangkat gelas itu dan bermaksud menyerupnya. Sebelum gelas itu berhasil menyentuh bibirnya, tepukan seseorang pada bahunya sukses membuat ia berjengkit kaget dan hampir saja menumpahkan isi di dalam gelas tersebut.

Kiara menoleh dan mendelik pada sosok itu yang balas menatapnya dengan senyuman tak bersalah. "Astaga, Helena! Kau mengejutkanku."

"Begitu saja kaget," ejeknya.

Helena menyenderkan bokongnya pada ujung pantry, tangannya bersedekap dan matanya menatap Kiara dengan tatapan penasaran, "Bagaimana? Apa kau berhasil menggaet salah satu pria tampan di sana?" Tanya Helena antusias.

Tentu saja Helena tahu, Sean tidak jadi menemani wanita yang kini mulai menyerup minumannya perlahan. Dan semua itu karena ulahnya.

"Bukan menggaet, tapi justru aku bertemu dengan pria yang sangat aku benci!" Kiara kembali mengingat pertemuannya dengan Michael. Dan bodohnya kenapa ia mau saja semobil dengan pria itu, padahal ia membencinya.

Helena menaikkan salah satu alisnya. "Siapa?" Tanyanya makin penasaran.

Kiara menghela nafas, "Tidak ada gunanya membicarakan pria itu. Kau juga tidak mengenalnya. Lagipula, mungkin aku tidak akan bertemu dengannya lagi." Kiara mengedikkan bahu, "Melihatnya membuatku mengingat masa lalu dan itu membuatku muak!"

NOT YOURS (SELESAI)Where stories live. Discover now