33. Double T

37.2K 3K 132
                                    

Widiiiih, dikejer update itu rasanya kayak punya hutang... maafkeun daku yang kemarin lupa update.

Ini aq kasih adegan hot dikit ya, dikit kok... ga membatalkan puasa bagi yang lagi puasa senin-kamis haha...

Jangan lupa tinggalkan jejak, komen kalian lucu-lucu haha...

Happy reading

====

Matanya membelalak saat dada telanjang itu terpampang di depannya. Dengan cueknya pria itu melewati sang wanita dengan mengenakan celana boxer yang menutupi bagian pusar hingga separuh pahanya. Wajah wanita itu memerah antara menahan malu dan sedikit kesal. Pria bermata abu itu melirik sang wanita, tangannya mengusap-usap rambut dark brownnya yang masih basah.

"Mike, kau..." ucapnya tertahan tidak sanggup meneruskan kata-katanya.

Michael menoleh. "Aku masih menunggu pakaian dari Troy!" Lalu kembali membelakangi Kiara, "Ke mana laki-laki itu... kenapa masih belum sampai juga?" Tanyanya lebih kepada diri sendiri.

Tanpa wanita itu tahu, bibir Michael tersenyum. Pria itu menikmati wajah Kiara yang tampak malu. Dia senang menggodanya sampai wanita itu kehabisan kata-kata.

Dia berterima kasih kepada calon mertuanya yang memberi waktu pada dirinya untuk tinggal di sini sementara waktu. Bukan tanpa sebab. Luthfi sangat ingin sekali mengunjungi saudaranya yang berada di kota lain, ia mengajak Max dan juga Tessy—Luthfi sedikit memaksa Tessy agar ikut. Jadilah Kiara sendirian di rumah. Dan berkat perintah Luthfi lah Kiara mau menerima Michael untuk menemaninya tiga hari ke depan.

Menolak? Tentu saja. Kiara awalnya menolak ditemani pria itu, akan tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Wanita itu mengatakan kepada ibunya bahwa ia bisa menjaga diri. Tapi Luthfi yang memang menginginkan keduanya lebih dekat, mengancam tidak jadi pergi kalau Kiara tidak mau ditemani Michael. Padahal ini bukan pertama kalinya Kiara tinggal seorang diri. Kiara sedikit curiga pada pria itu dan menuduhnya sudah memaksa ibunya agar mengijinkan ia tinggal. Michael meminta bukti atas tuduhan Kiara dan tentu saja wanita itu tidak bisa membuktikannya.

TING TONG.

"Mungkin itu Troy!" Ucap Michael hendak membukakan pintu.

Kiara menahan lengannya. "Biar aku saja yang membukanya! Masuklah ke dalam kamar, Mike! Aku tidak mau Troy berpikir yang macam-macam," imbuhnya. Michael bergeming, Kiara melotot, "Kau ingin tidur di luar malam ini?" Ancamnya.

Michael menelan ludah. Dia masuk ke dalam kamar dan membiarkan wanita itu membuka pintu.

Michael membaringkan tubuhnya di atas kasur. Bibirnya mengulum senyum kala teringat kejadian semalam. Ia sangat berterima kasih kepada Tuhan karena sudah menciptakan suara geledek yang menakutkan. Berkat suara geledek itu, Kiara takut tidur sendirian dan meminta Michael untuk menemaninya.

Kiara hanya meminta pria itu menemani sampai ia tertidur. Tapi bukan Michael namanya kalau kesempatan itu tidak ia gunakan untuk memeluk Kiara sepanjang malam. Alhasil, dirinyalah yang dibuat menderita. Sepanjang malam ia harus menahan hawa nafsunya kalau tidak mau Kiara mengusirnya. Setidaknya Michael bisa menikmati wajah tidur wanitanya walaupun tanpa aktivitas apa-apa.

Michael memejamkan matanya. Empat hari lagi saat yang dinanti tiba. Saat di mana Michael membawa Kiara dan juga putranya untuk menemui orangtuanya.

Sementara itu Kiara yang membuka pintu menemukan Troy datang bersama dengan Tracy. Wanita itu mengedarkan pandangannya ke sekitar, "Di mana Mike?" Tanyanya.

Kiara menyingkir untuk membiarkan keduanya masuk. "Ada di kamar," sahut Kiara. Tracy menoleh cepat dengan mata melebar.

"Kamar?" Ulangnya, Kiara mengangguk. "Kalian—"

NOT YOURS (SELESAI)Where stories live. Discover now