32. Kiss Again

37.9K 3.2K 131
                                    

Ada yang nunggu bab ini??

betewe, ternyata pas baca komen wattys itu gpp ikut serta klo cerita blm tamat. So, aq ga buru-buru buat namatin nih cerita ya...

Atau kalian mau ni KIMI cepat tamat? Biar bisa bye bye gitu sama KIMI dan say hello sama SENA haha...

Langsung aja ya, jangan lupa VOMENT

=====

Senyuman tak pernah lepas dari bibir Michael sejak hari di mana Kiara membalas ciumannya. Walaupun dengan malu-malu, ia tahu Kiara sudah mulai menerima dirinya. Dua hari tak bertemu wanita itu membuat dirinya dirudung kerinduan yang mendalam.

Berlebihan memang, tapi itulah yang dirasakannya. Seperti remaja yang tengah jatuh cinta, padahal jika mengingat usianya yang sudah berkepala tiga, hal itu terdengar lucu. Tapi tidak bagi Michael, ia tidak malu mengungkapkan perasaannya pada Kiara sampai wanita itu membuka dirinya. Dan lihatlah hasilnya, sekarang wanita itu lambat laun sudah menerima perasaannya.

Michael menepikan kendaraannya di depan toko besar yang khusus menjual mainan anak-anak. Hari ini ia bermaksud mengunjungi putranya. Kesibukannya dua hari belakangan membuat ia tidak bisa menemui Max dan juga wanita yang ia cintai. Dan kebetulan hari ini weekend, ia sangat ingin menghabiskan waktunya bersama dengan dua orang yang sangat penting dalam hidupnya.

Matanya terpaku pada seikat bunga mawar yang dijual di toko sebelah yang berdampingan dengan toko mainan. Michael menaruh mainan itu ke dalam mobil dan kembali ke tempat toko yang menjual bunga.

Dia belum sepenuhnya tahu apa saja yang disukai Kiara atau yang tidak disukainya. Tapi yang Michael tahu, wanita manapun akan menyukai yang namanya mawar. Walaupun ada beberapa yang alergi di antaranya, seperti Helena.

Bagi wanita tomboi itu, membeli mawar hanya membuang-buang uang. Dia lebih menyukai bunga bank ketimbang bunga mawar atau bunga-bunga lainnya.

Selesai membeli seikat mawar merah, Michael kembali ke dalam mobil. Ia mulai menjalankan kendaraannya. Musik yang mengalun di dalam mobilnya, mengingatkan Michael dengan obrolan ibunya semalam.

"Mike apa kau sedang dekat dengan seseorang?"

Michael berdecak, ia tahu ke mana arah obrolan ibunya. "Mom pleaseee... aku sedang tidak ingin membahasnya sekarang."

"Begini... mom ada kandidat yang bagus untukmu dan mom yakin kau akan—"

"Tolong Mom, untuk urusan pribadi biar aku sendiri yang putuskan! Aku minta dengan sangat supaya Mom tidak lagi mencampuri urusan pribadiku!" Jeda sebentar, Michael sadar ucapannya sedikit kasar.

Bukan sekali ini saja Emma memancingnya soal masalah itu. Michael tahu umurnya sudah sangat pantas untuk menikah. Tapi Michael hanya akan menikahi ibu dari anaknya. Tidak ada wanita lain selain Kiara.

Tidak ada jalan lain, ia tahu ibunya akan terus mencecarnya dengan pernikahan. "Aku sudah punya calon sendiri, Mom. Aku akan memperkenalkannya dengan Mom." Nada suara Michael melembut.

"Apa wanita itu—"

"Aku sedang ada di jalan, nanti aku hubungi lagi, Mom." Michael mematikan sambungan teleponnya.

TIIINN.

Bunyi klakson di belakangnya menyadarkan lamunan Michael. Pria itu kembali menjalankan kendaraannya setelah rambu lalu lintas menyala. Pria itu meraih ponselnya yang ia taruh di atas dashboard mobil, mencari nama seseorang lalu menekan tanda panggil.

"Hallo, Troy. Jika Mom bertanya apapun soal wanita yang dekat denganku, tolong jangan mengatakan apa-apa!" Setelah mendengar jawaban dari sahabatnya di seberang sana, Michael mematikan ponselnya.

NOT YOURS (SELESAI)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora