35. Kejutan (1)

30K 3K 130
                                    

Oke, ini terakhir update-an aq di bulan ini ya.

Sedikit sedih karena viewers masih sedikit banget, belum tembus 100k huehue...

Jangan lupa tinggalkan jejak gengs.

Ini buat kalian semua yang udah setia nunggu Kimi <3

Happy reading

====

Pria berkemeja putih tanpa dasi itu mematikan mesin mobilnya. Ditatapnya rumah besar di hadapannya, rumah keluarga Henderson. Ia menoleh ke samping, bibirnya tersenyum melihat wanita yang ia cintai mengenakan gaun hitam terlihat kontras dengan kulitnya yang putih mulus.

Senyumnya menghilang kala menyadari wanita itu menatap kosong rumah di depannya. "Ada apa, Baby love?" Wanita itu diam tak membalas ucapan sang lelaki.

Panggilan baru yang pria itu tujukan untuknya—karena tidak mau mempunyai panggilan yang sama dengan Adelio—tidak mampu mengurangi kegugupan di dalam diri wanita itu. Tangannya berkeringat dan sedikit gemetar, bahkan untuk melepaskan sabuk pengaman yang mengikat dirinya saja ia tidak mampu.

Perlahan tangan pria itu terangkat lalu mengenggam jemari wanita yang di tangannya menggenggam tas kecil sebagai pelengkap gaunnya malam ini. "Jangan takut, ada aku! Lagipula orangtuaku sudah mengenalmu, Baby love... jadi kau tidak perlu cemas."

Kiara menoleh, "Apa semuanya akan baik-baik saja?" Tanyanya untuk meyakinkan diri sendiri.

Ia tahu keluarga Henderson sangat baik, Kiara juga sudah cukup mengenal mereka.

Tapi bagaimana dengan Max? Keberadaan putranya mungkin akan mengejutkan mereka. Hanya Helena dan Tracy yang mengetahuinya.

"Semuanya akan baik-baik saja," ucap Michael dengan yakin.

Melepaskan genggamannya, Michael membuka sabuk pengaman Kiara. Lantas ia keluar dari mobil dan membuka pintu di belakangnya. Michael mengambil tubuh Max, bocah kecil itu terlihat ketiduran.

Max terlihat tampan mengenakan kemeja biru kotak-kotak dipadu dengan celana jeans hitam dengan sepatu yang lucu yang senada dengan celananya. Michael mencium pipi gembul itu sekilas. Max menggeliatkan tubuhnya, matanya perlahan terbuka. Ia memeluk leher daddy-nya dan merapatkan diri, sesekali menguap.

"Kita sudah sampai di rumah Grandma, Jagoan," gumam Michael pada putranya, Max diam tak menjawab. Ia masih sangat mengantuk.

Michael mengelilingi mobil dan membuka pintu untuk Kiara. Kiara menoleh, memandang ragu pria itu sembari menelan ludah. Michael mengangguk meyakinkan sekali lagi kalau semuanya baik-baik saja.

Ia mengulurkan tangan dan Kiara menyambutnya. Menormalkan debaran jantungnya, Kiara menutup pintu mobil. Menahan tangan hangat yang menggenggamnya saat pria itu menariknya untuk memasuki rumah.

"Ada apa lagi?" Tanyanya dengan sabar. Michael dapat merasakan tangan yang ia genggam mengeluarkan keringat dingin.

Michael menarik pelan tubuh wanita itu agar mendekat padanya, "Tidak akan terjadi apa-apa pada kalian, aku janji!" Meleraikan pelukan dan tersenyum pada wanita itu. Berharap perkataannya tadi sedikit menenangkannya.

Mereka berjalan beriringan menuju pintu utama. Belum sempat Michael membuka pintu cokelat kokoh itu, seseorang membukanya terlebih dahulu.

"Kau sudah datang?" Tanya Michael pada wanita itu.

Kiara mendongkakkan kepalanya demi melihat sosok yang berdiri di hadapannya. Ia melebarkan mata, sedikit terkejut dengan kehadiran wanita itu di sini.

NOT YOURS (SELESAI)Where stories live. Discover now