26. Dukungan Luthfi

35.4K 2.9K 56
                                    

Update ya.

Jangan lupa tinggalkan jejak.

Happy reading gengs

====

"Jadi benar Kiara punya anak?" Tanya Troy untuk ke sekian kalinya.

Dan untuk ke sekian kalinya juga Tracy harus memukul kepala Troy dengan surat kabar yang sedang ia baca. "Kau sudah mengatakannya lebih dari sepuluh kali, Troy! Sekali lagi kau mengatakannya, aku akan membungkam mulutmu dengan sepatuku!"

"Aku hanya ingin memastikannya lagi, Sayang." Tracy memutar bolamata jengah.

Kekasihnya ini sangat naif. Dan herannya hotel yang dikelola oleh kekasihnya ini bersama Michael bisa maju. Memang Troy hanya membantu Michael dalam mengelolanya, tidak sedikitpun ikut menanamkan modalnya. Tapi tetap saja karena keuletan kedua orang tersebut, hotel Michael maju dan masuk dalam jajaran hotel ternama serta termahal di kota yang mereka tinggali.

"Putranya bahkan sudah besar dan sangat tampan!" Puji Tracy. Ia benar-benar tak mengira kalau Michael sudah memiliki seorang anak.

"Lalu apa Tuan William sudah tahu?" Pertanyaan Troy mengejutkan Tracy. Ia hampir saja melupakan hal penting itu.

"Sepertinya belum," sahut Tracy.

"Aku akan memberitahu Daddy secepatnya," ucap seseorang di belakang mereka. Michael.

"Itu harus. Persiapkan mentalmu untuk menerima bogem mentah dari uncle Will, Mike!" Ujar Tracy, Michael mengangkat bahunya tak acuh.

"Aku akan menerima resiko apapun, asalkan Kiara dan putraku bisa diterima dengan tangan terbuka. Kalaupun nanti daddy atau mommy tidak menerima mereka, tetap saja aku akan menikahinya. Aku tidak peduli jika dicoret dari daftar ahli waris. Toh, aku memiliki usaha sendiri. Terdepak dari keluarga Henderson tidak lantas membuatku jatuh miskin!"

Tapi sebelum ia memberitahu masalah ini pada keluarganya, lebih baik ia menemui Megan terlebih dahulu. Setidaknya Megan sudah mengenal Kiara, walaupun mungkin tidak terlalu dekat. Harus ada yang melindungi Kiara selain dirinya.

Michael kembali menuju pintu. "Mau ke mana, Mike?" Tanya Tracy.

"Bertemu jagoanku," senyum terbit dari bibir Michael setiap dia mengingat Max.

Dahi Tracy mengerut, "Kau baru saja sampai! Dan ini masih pagi, Mike!" Michael mengedikkan bahunya lalu melanjutkan langkahnya.

*****

"Bu..." panggil Kiara saat dilihatnya Luthfi sedang menyiapkan sarapan untuk cucunya. "Mike kembali melamarku."

"Lalu?"

"Aku masih belum menjawabnya, Bu." Luthfi menarik nafas dan memberikan sendok pada Max agar bocah kecil itu makan sendiri.

"Habiskan sarapannya, Anak pintar." Luthfi mengelus kepala Max setelah bocah kecil itu mengangguk. Lantas ia berjalan menuju ke arah Kiara dan menarik tangannya ke ruang tengah.

"Apa kau mencintai pria lain?" Tanya Luthfi serius.

Kiara mengerutkan keningnya dan menggeleng pelan. "Tidak," sahutnya.

"Lalu?" Sebelum Kiara sempat menjawab, Luthfi kembali meneruskan ucapannya. "Sampai kapan kau mau seperti ini, Kiara? Apa kurangnya Michael? Ia sudah meminta maaf dan menebus semua kesalahannya. Dan ibu lihat, sepertinya ia benar-benar mencintaimu." Kiara menelan ludah. Pria itu memang sudah mengatakannya, entah kenapa Kiara senang mendengarnya. Ada letupan kecil di hatinya.

"Entahlah, Bu. Aku... tidak mencintainya."

"Benarkah?" Kiara mengangguk. "Lalu kenapa kau diam saja waktu pria itu menciummu?" Kiara membelalakkan matanya. "Dua kali. Itu yang ibu lihat. Entah berapa kali yang tidak ibu lihat." Seketika wajah Kiara bersemu merah. Skak mat.

NOT YOURS (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang